Tips Mengatasi Gigitan Serangga saat Hamil

Selasa, 21 September 2021 | 16:42 WIB Penulis :


Moms, terkena gigitan serangga saat hamil biasanya amat menjengkelkan. Tapi, gigitan serangga biasanya sebagian besar tidak berbahaya dan dapat menyebabkan iritasi ringan pada kulit.

Namun, beberapa gigitan serangga pun dapat menularkan penyakit serius sementara yang lain tidak berbahaya.

Tergantung di mana Anda tinggal dan serangga mana yang telah menggigit, ada berbagai risiko potensial. Karena itu, Moms harus mencari bantuan medis bila terkena gigitan serangga saat hamil untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.

Dalam beberapa kasus, menurut National Health Service, gigitan serangga saat hamil dapat menyebabkan gejala seperti kesulitan saat menelan, bernapas, perasaan pusing, bengkak pada wajah dan mulit. Bila terjadi gejala-gejala ini maka diperlukan tindakan medis sesegera mungkin.

Bila tidak, Moms bisa mengikuti cara mengatasi gigitan serangga saat hamil berikut ini:

1. Gunakan Kompres Dingin

Cara mengatasi gigitan serangga saat hamil yang pertama adalah menggunakan kompres dingin. Sesegera mungkin cuci area yang terkena gigitan serangga dengan air.

Lalu, jangan lupa untuk gunakan kompres es yang dapat mengurangi rasa sakit dan pembengkakan pada area yang tergigit serangga.

2. Salep Anti Gatal

Cara mengatasi gigitan serangga saat hamil yang selanjutnya adalah menggunakan salep anti gatal. Moms, bisa mencoba lotion kalamin atau salep hidrokortison, sebagai cara mengatasi gigitan serangga saat hamil.

3. Obat Penghilang Rasa Sakit

Cara mengatasi gigitan serangga saat hamil yang selanjutnya adalah menggunakan obat penghilang rasa sakit. Bila terkena gigitan serangga saat hamil, Moms pun bisa mencoba menggunakan obat penghilang rasa sakit untuk peradangan yang terjadi karena tergigit.

Tapi, sebelumnya, Moms konsultasikan terlebih dulu ke dokter kandungan atau bidan obat mana saja yang bisa dikonsumsi oleh ibu hamil.

4. Pertolongan Pertama

Cara mengatasi gigitan serangga saat hamil yang selanjutnya adalah melakukan pertolongan pertama. Menurut artikel keluaran U.S. Department of Health and Human Services National Institutes of Health, bila Moms memiliki reaksi parah dan kesulitan bernafas, maka mungkin harus memulai CPR hingga pertolongan medis tiba.

 

Source: https://www.orami.co.id/

Artikel Lainnya

1000 hari pertama usia anak, adalah periode emas untuknya. Di 1000 hari ini, orangtua dianjurkan untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh orangtua untuk ...

Demam thypoid pada anak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Hal ini juga dikenal sebagai demam enterik, atau yang biasa disebut tifus. Demam jenis ini dapat dengan m...

Si kecil yang lahap menikmati makanannya pasti membuat bunda tenang dan senang. Tetapi, ini tak bisa terjadi begitu saja. Peran Anda sangat penting untuk membantu si kecil membentuk pola makan yang se...

Di usia batita, si kecil yang tengah mempelajari “dunianya” akan banyak melakukan eksplorasi. Pegang ini, pegang itu, panjat sana, panjat situ, lari sana, lari situ. Masalahnya, berbagai e...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................