Bagaimana cara mencuci baju bayi yang tepat? Sebagai orangtua, penting untuk mengetahui dan mempraktikkan cara mencuci pakaian bayi dengan benar. Meski sering dianggap sepele, cara mencuci baju ...
Selasa, 30 November 2021 | 14:13 WIB Penulis :
Mengguncang atau mengayun bayi dengan cara yang tidak benar dapat berbahaya bagi keselamatan bayi. Disengaja atau tidak, guncangan yang terlalu keras saat mengayun bayi dapat menyebabkan kerusakan pada otaknya. Cedera yang terjadi ini disebut sebagai shaken baby syndrome.
Shaken baby syndrome tergolong salah satu bentuk kekerasan pada anak, berupa guncangan kepala hebat yang menyebabkan perdarahan retina dan perdarahan otak. Sindrom ini merupakan salah satu penyebab utama kematian dan gangguan saraf pada anak akibat kekerasan. Sebesar 95% cedera otak dan 64% cedera kepala pada anak berusia kurang dari 1 tahun disebabkan oleh tindak kekerasan pada anak.
Shaken baby syndrome seringkali juga ditemukan kekerasan pada anak yang memiliki riwayat kekerasan sebelumnya atau tanda kekerasan di bagian tubuh lain. Guncangan dapat disengaja, misalnya oleh orang dewasa yang tidak sabar terhadap bayi yang rewel, maupun tidak sengaja dan timbul karena cara bermain yang menyebabkan guncangan hebat pada kepala, misalnya dengan diayun atau dilemparkan ke udara. Guncangan pada badan juga dapat berakibat cedera pada otak karena perubahan posisi kepala terhadap leher yang drastis dan mendadak.
Sindrom ini sebagian besar terjadi pada anak di bawah 2 tahun, shaken baby syndrome yang disengaja umumnya dilakukan oleh laki – laki, ayah, atau pengasuh anak. Orang tua yang mengalami stres secara sosial, biologis, atau finansial rentan melakukan perilaku impulsif dan agresif. Cedera otak yang terjadi khas dan tidak sesuai dengan riwayat jatuh, kejang, atau trauma kepala lain.
Saat bayi atau anak mengalami guncangan yang hebat, otak mengalami perputaran atau pergeseran terhadap aksisnya (batang otak). Hal ini menyebabkan robekan saraf dan pembuluh darah, menyebabkan kerusakan dan perdarahan otak.
Penulis : Dr.Natharina Yolanda. Dr.Amanda Soebadi
Reviewer : Dr.Amanda Soebadi,Sp.A
Sumber
1. Blumenthal. Shaken baby syndrome. Postgrad Med J.2002;78:732–5.
2. American Academy of Pediatrics. Shaken baby syndrome: Rotational cranial injuries—technical report. Pediatrics. 2001;108:206 –10.
3. https://www.idai.or.id/
Bagaimana cara mencuci baju bayi yang tepat? Sebagai orangtua, penting untuk mengetahui dan mempraktikkan cara mencuci pakaian bayi dengan benar. Meski sering dianggap sepele, cara mencuci baju ...
Bagaimana Membedakan Picky Eater dan Anak dengan Kondisi SFA? Anak dengan kondisi pilih-pilih makanan yang ekstrem memang hanya bisa menerima variasi makanan yang lebih sedikit. Namun jik...
Hoam.... Ketika hamil, pasti ada hal berbeda yang dirasakan para bunda. Apakah Bunda jadi merasa mudah lelah dan mengantuk? Keluhan ini seperti dirasakan teman saya nih, Bun. "Gue lelah b...
Setelah seharian di kantor, tak jarang setibanya di rumah anak malah rewel. Bagaimana mengatasinya ? Simak 6 langkah berikut : 1. Beri makan lebih cepat. Sebelum tiba di rumah, orangtua bisa menug...