Baby walker sering dipilih sebagai alat belajar jalan bayi. Namun, apakah alat ini benar-benar bermanfaat untuk hal tersebut? Yuk, cari tahu faktanya Salah satu alat bantu yang sering dipilih untuk...
Jumat, 28 Juli 2023 | 17:16 WIB Penulis :
Memasuki usia 6 bulan, Moms harus bersiap karena Si Kecil sudah mulai tumbuh gigi. Moms mungkin ingin memberikan teether untuk bayi.
Menurut American Academy of Pediatrics, periode tumbuh gigi ini akan terus berlangsung hingga 3 tahun. Beberapa anak mungkin sudah akan memiliki gigi lengkap pada usia 2 tahun.
Tantangan yang dialami Moms saat Si Kecil mulai tumbuh gigi adalah menjadi sasaran untuk digigit. Untuk meminimalisirnya, Moms biasanya memberikan teether untuk bayi.
Banyak Moms yang memutuskan untuk membeli teether aman untuk bayi dengan label ‘tidak beracun’ atau ‘bebas BPA’ untuk menjaga keamanan Si Kecil.
Tetapi sebuah studi baru menunjukkan teether mereka mungkin tidak 100 persen bebas dari bahan kimia berbahaya.
Padahal, regulator AS telah melarang atau membatasi penggunaan bahan kimia plastik Bisphenol-A (BPA), paraben dan antimikroba pada beberapa produk yang digunakan bayi dan anak-anak.
Karena pada tingkat tertentu dianggap menyebabkan perubahan hormon yang dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Fokus pada Pengganggu Endokrin
Dilansir CBS News, penulis studi Kurunthachalam Kannan mengatakan bahwa dia dan rekannya ingin mempelajari lebih lanjut tentang teether karena banyak orang tua yang bergantung pada teether.
“Kami menguji 59 teether bayi, termasuk model padat, model gel dan diisi air, untuk mencari 26 bahan kimia yang berpotensi mengganggu endokrin,” kata dia.
Pengganggu endokrin adalah bahan kimia yang dapat mengganggu keseimbangan hormon tubuh dan berpotensi menyebabkan perkembangan, reproduksi, neurologis dan sistem kekebalan tubuh serta masalah kesehatan lainnya.
“Kami ingin melihat bahan kimia di gigi bayi sebagai salah satu sumber paparan, karena sekarang teether miliki berbagai bentuk. Teether gel dan teether berisi air memiliki pengawet di dalamnya seperti paraben, yang dapat mempengaruhi sistem endokrin,” jelas Kurunthachalam yang juga seorang ilmuwan peneliti di Departemen Kesehatan Negara Bagian New York dan Sekolah Kesehatan Masyarakat di Universitas Negeri New York di Albany.
Hasil dari Penelitian Tentang Teether untuk Bayi
Untuk mensimulasikan mainan di mulut bayi, para ilmuwan menempatkan teether untuk bayi di dalam air selama satu jam.
Ditemukan bahwa BPA, paraben dan antimikroba yang berbeda termasuk triclosan dan triclocarban, tercuci ke dalam air dari sebagian besar teether.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal American Chemical Society's Environmental Science and Technology tersebut, menemukan bahwa BPA dan bahan kimia lainnya bahkan terlepas dari merek yang berlabel ‘Bebas BPA’ atau ‘Tidak Beracun’.
“Hampir 90 persen teether yang kami beli dilabeli sebagai bebas BPA, tetapi kami menemukan BPA di hampir setiap produk dan sebagian besar diberi label sebagai tidak beracun. Kami menemukan lebih dari 15 hingga 20 bahan kimia beracun di semua teether,” tambahnya.
Tingkat yang diukur lebih rendah dari batas peraturan saat ini untuk produk lain.
Tetapi batas-batas itu tidak ditetapkan secara khusus untuk bayi dan tidak memperhitungkan akumulasi bahan kimia yang mungkin dialami bayi dari waktu ke waktu dan dari berbagai produk.
Sebagai seorang ilmuwan dan orang tua, Kurunthachalam mengatakan temuan itu mengganggu.
“Tidak seperti mainan yang hanya mengekspos kulit bayi, produk ini masuk ke mulut bayi dan itulah sebabnya paparan kimia ini adalah masalah yang serius,” jelasnya.
Tahukah Moms bahwa Si Kecil lahir dengan set gigi lengkap yang terletak di bawah gusinya? Pada tahun pertama mereka, gigi bayi ini perlahan keluar, biasanya antara 6 dan 12 bulan.
Bayi Moms merasa sangat tidak nyaman selama proses ini dan teether tumbuh gigi dapat memberikan kelegaan yang sangat dibutuhkan.
Source : https://www.orami.co.id/
Baby walker sering dipilih sebagai alat belajar jalan bayi. Namun, apakah alat ini benar-benar bermanfaat untuk hal tersebut? Yuk, cari tahu faktanya Salah satu alat bantu yang sering dipilih untuk...
Bagaimana Cara Mengatasi Bayi Tidak Mau Pakai Dot? Bagi Mama yang bekerja, memberikan ASI pada bayi tetap perlu dilakukan. Dalam pemberian ASI, Mama bisa mengandalkan dot. Namun, tidak semua bayi suk...
Cara menghitung kontraksi berguna untuk mengetahui kapan Anda harus segera ke rumah sakit. Bahkan, perhitungan kontraksi membantu Anda untuk mendeteksi kemungkinan persalinan prematur.Kontraksi ada...
Cara yang tepat menyimpan sayuran, supaya tetap terjamin kualitasnya saat akan dikonsumsi keluarga Bunda : Dikemas Ulang Sayuran yang berdaun seperti kangkung atau bayam dan cenderung mudah...