Apakah Plasenta Anterior Bahaya?

Senin, 28 Agustus 2023 | 15:56 WIB Penulis :


Plasenta anterior sebenarnya cukup sering terjadi pada kehamilan dan bukan termasuk kondisi yang berbahaya untuk janin. Akan tetapi pada beberapa kasus penyebab plasenta anterior juga bisa berisiko mengakibatkan perdarahan sedang hingga ringan. 

Dalam kondisi yang cukup parah, plasenta anterior juga bisa menyebabkan komplikasi, antara lain:

1. Plasenta previa

Plasenta previa merupakan kondisi dimana plasenta menutupi sebagian atau seluruh bagian leher rahim (serviks). Kondisi ini bisa menyebabkan persalinan harus dilakukan dengan operasi caesar karena plasenta menghalangi bayi.

2. Persalinan yang lebih panjang

Adanya tanda atau gejala plasenta anterior juga bisa berisiko membuat proses persalinan berjalan lebih lama. Hal ini terjadi karena posisi bayi yang tidak tepat akibat terhalang oleh plasenta. Selain lebih lama, proses persalinan juga akan lebih nyeri dan sakit. 

3. Komplikasi saat kehamilan

Dalam beberapa kasus, plasenta anterior juga bisa berpotensi meningkatkan risiko komplikasi selama masa kehamilan. Komplikasi yang mungkin ditimbulkan antara lain seperti diabetes gestasional, hipertensi, solusio plasenta, pertumbuhan janin terhambat (IUGR), hingga menyebabkan kematian pada janin.

Cara Mengatasi Plasenta Anterior 

Pada dasarnya, plasenta anterior sebenarnya tidak membutuhkan penanganan khusus. Kondisi ini biasanya dapat membaik saat plasenta bergerak seiring dengan perkembangan kehamilan ke posisi plasenta normal. Pengobatan diperlukan jika terjadi gangguan pada kehamilan. 

Pemeriksaan plasenta anterior juga hanya akan dilakukan sekali untuk memastikan kondisi plasenta. Pemeriksaan ulang baru dilakukan lagi jika plasenta diketahui bahwa plasenta sudah menutupi serviks. Ibu dengan kondisi plasenta anterior juga tetap bisa melahirkan secara normal. Tindakan operasi caesar hanya akan dilakukan jika ibu sudah mengalami plasenta previa. 

Saat masa kehamilan, ibu hamil disarankan untuk melakukan pemeriksaan secara rutin. Tujuannya untuk memastikan kondisi janin berkembanh dengan baik serta menghindari resiko terjadi plasenta anterior. Selain itu, USG kehamilan untuk mengetahui risiko plasenta posterior juga perlu dilakukan. 

 

Source : https://www.morulaivf.co.id/

Artikel Lainnya

Moms, apakah kini tengah hamil dan diagnosis dengan diabetes seperti diabetes gestasional? Awalnya, Moms akan merasakan stres terutama soal menjaga makanan serta bila membiarkannya maka baik Moms dan ...

  Ciri-ciri Biduran Pada Bayi Dalam laman situs kesehatan Healthline disebutkan bahwa beberapa gejala biduran pada bayi antara lain: Bentolan dengan berbagai ukuran yang menyebar...

“Tidak semua bayi bisa memiliki rambut yang lebat, karena hal itu tergantung faktor keturunan dari kedua orangtuanya. Selain itu, rambut bayi juga hanya bertambah panjang sekitar setengah inci s...

Banyak orangtua muda zaman sekarang yang suka mengajak bayi mereka bepergian ke tempat umum, seperti mall, meski usia Si Bayi masih sangat kecil. Padahal kepercayaan orang Indonesia yang sering kita d...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................