Ketika Ibu masuk minimarket, pasti ada satu rak khusus produk bayi lengkap mulai dari kepala hingga ujung kaki. Ada berbagai merk produk yang menawarkan keunggulan berupa aroma, kemasan, serta komposi...
Selasa, 08 Oktober 2024 | 14:59 WIB Penulis :
Benarkah Bayi Juga Bisa Insomnia?
Ketika orangtua menyebut anak mengalami insomnia, seringkali ini hanya cara untuk menyebutkan kurang tidur atau pola tidur yang salah yang mungkin dialami anak-anak, bukan merujuk pada gangguan tidur serius yang mendasarinya.
Sebenarnya, mendiagnosis insomnia pada bayi dan balita sangat sulit. Ini karena bayi masih mempelajari dasar tidur juga perbedaan siang dan malam. Enam bulan pertama usianya, normal bagi Si Kecil bangun secara teratur di malam hari. Apakah mereka sedang lapar atau terganggu oleh perubahan lingkungan, bayi pada usianya ini biasanya membutuhkan bantuan untuk kembali tidur di malam hari ketika terbangun.
Bahkan, ketika pola tidur menjadi lebih teratur setelah enam bulan, rutinitas tidur bayi masih bisa sangat bervariasi sehingga sulit untuk mengatakan dengan tepat, seperti apa sebenarnya tidur normal atau insomnia itu. Moms perlu memahami bahwa seiring bertambahnya usia sang buah hati, kebutuhan tidurnya, baik siang maupun malam akan semakin berkurang.
Namun, apabila Si Kecil secara drastis berada di luar pola tidur yang seharusnya karena terus-menerus gelisah, atau apabila ia mengalami kesulitan tidur selama periode antara tiga hingga enam bulan, mungkin ada baiknya untuk berbicara dengan dokter
Secara umum, kesulitan tidur dapat melibatkan:
Berbagai Masalah Tidur Bayi yang Umum Terjadi
Sebelum Moms mulai khawatir terhadap masalah tidur Si Kecil, Moms bisa pertimbangkan penyebab paling umum dari masalah tidur yang dihadapi banyak anak, yaitu:
Banyak bayi akan bangun hanya karena lapar. Bahkan, jika Moms berpikir Si Kecil telah menerima cukup banyak susu untuk hari itu, ia mungkin masih membutuhkan lebih banyak. Guna mengetahui apakah ini masalahnya, cukup angkat bayi dari boks dan amati apakah ia bersandar ke payudara. Ini adalah sinyal pasti bahwa mereka lapar.
Menciptakan lingkungan yang sempurna untuk tidur akan membuat bayi tidur lebih nyenyak. Bayi sangat sensitif terhadap kebisingan, cahaya, dan faktor eksternal lainnya yang mungkin tidak dapat Moms pahami pada awalnya.
Matikan televisi dan semua perangkat elektronik sebelum Moms memulai rutinitas tidur. Sesuaikan suhu dan meredupkan lampu kamar tidur. Penyesuaian kecil pada lingkungan bayi, seperti pencahayaan dan suhu dapat membuat perbedaan besar pada kemampuan mereka untuk tidur.
Refleks moro adalah reaksi natural yang dialami bayi ketika mengalami sedikit perubahan di lingkungan, atau posisi yang menyebabkan bayi mengalami sensasi yang mirip dengan jatuh bebas. Ini bisa berupa suara tiba-tiba atau melepaskan lengan Moms dari posisi penyangga.
Pakaian yang tidak nyaman juga bisa membuat Si Kecil tidur dengan gelisah atau tidak nyenyak. Jadi, sebelum tidur, pastikan Moms memakaikan pakaian tidur yang nyaman untuk sang buah hati.
Sumber: halodoc.com
Ketika Ibu masuk minimarket, pasti ada satu rak khusus produk bayi lengkap mulai dari kepala hingga ujung kaki. Ada berbagai merk produk yang menawarkan keunggulan berupa aroma, kemasan, serta komposi...
Mengobati mata anak sering berkedip sebenarnya tergantung dari apa penyebabnya. Menurut American Academy of Ophthamology beberapa penyebab mata anak sering berkedip mungkin juga memerlukan p...
Kulit yang sensitif membuat bayi sering kali tak bisa menghindari berbagai permasalahan kulit. Salah satu masalah kulit bayi yang menyebabkan peradangan berupa ruam gatal kemerahan adalah dermatitis k...
Dikutip dari Mayoclinic.org, ada dua faktor yang mempengaruhi terjadinya obesitas pada anak, yakni genetik dan hormonal. Adapun obesitas pada bayi biasanya terjadi karena banyak makan tetapi ...