Penyebab Anak Susah Makan Nasi Banyak orang tua yang tidak mengetahui kenapa anaknya susah makan nasi. Padahal, jika mau mengamati pola makan dan keseharian si kecil, kita dapat mengetahui kenapa a...
Rabu, 01 Desember 2021 | 16:07 WIB Penulis :
Ketika berbicara tentang alergi, itu sebenarnya merupakan reaksi tubuh yang berlebihan terhadap benda asing tertentu atau yang kita sebut dengan alergen.
Alergi bisa menyerang siapa pun, tetapi lebih sering ditemukan pada anak di bawah usia dua tahun.
Alergi bisa terjadi jika anak memiliki riwayat keluarga yang mengalami kondisi tersebut sebelumnya. Ia biasanya menyerang tiga lokasi di dalam tubuh, yaitu saluran napas, saluran cerna, dan kulit.
Untuk alergi debu, maka bagian tubuh yang terserang adalah saluran napas. Alergi debu sendiri biasanya disebabkan oleh alergen hirup. Bisa dari tungau, serbuk bunga, hingga debu-debu yang ada di rumah.
Mari ketahui lebih lanjut mengenai alergi debu, berdasarkan penjelasan dari dr. Ajeng Indriastari, Sp.A, dokter spesialis anak di RS Omni Pekayon dan RS Graha Juanda, yang juga membuka praktek pribadi di Grand Galaxy City, Bekasi.
Menurut dr. Ajeng, pencetus alergi debu adalah inhalan. Itu merupakan jenis alergen yang dihirup melalui saluran pernapasan. Nah, inhalan ini bisa berbeda antara di Indonesia dan negara empat musim.
Di Indonesia yang merupakan negara tropis, masalah utamanya adalah kelembapan yang tinggi. Hal ini membuat tungau debu rumah—semacam serangga mikrokopis yang ukurannya kecil sekali—mudah berkembang biak. Tungau ini lah yang kemudian bisa menjadi pemicu alergi debu pada anak.
Sementara itu, untuk di negara empat musim, mereka mengalami musim semi sehingga inhalannya bisa berupa serbuk sari.
Selain hal-hal yang telah disebutkan di atas, pemicu alergi debu bisa berupa bulu binatang, kotoran kecoak, asap rokok, hingga polusi udara.
Peradangan di sekitar hidung: Ini tidak hanya bersin-bersin saja ya, Mommies. Namun, bisa juga seperti hidung gatal, berlendir, serta mampet.
Mata merah dan berair
“Gejalanya cenderung muncul di malam atau pagi hari. Di siang hari, kalau anak lagi main di luar sepertinya memang sehat-sehat saja, tapi pas malem atau subuh menjelang pagi, mulai deh gejalanya muncul dan itu harus segera diperhatikan,” ungkap dr. Ajeng.
Source: https://mommiesdaily.com/
Penyebab Anak Susah Makan Nasi Banyak orang tua yang tidak mengetahui kenapa anaknya susah makan nasi. Padahal, jika mau mengamati pola makan dan keseharian si kecil, kita dapat mengetahui kenapa a...
Pada anak-anak, upaya pencegahan penyakit harus dilakukan dari luar dan dari dalam. Maksudnya, mencegah penyakit dari dalam adalah dengan menjaga dan memastikan bahwa anak memiliki imun tubuh yang kua...
Faktanya, gingivitis termasuk ke dalam penyakit periodontal yang sifatnya tidak merusak. Tetapi, tidak adanya penanganan menyebabkan gangguan mulut ini berkembang menjadi periodontitis. Kondisi ini se...
Persepsi visual anak merupakan kemampuan anak untuk mengenali, memahami, dan menafsirkan informasi yang diterima melalui penglihatan. Kemampuan ini tidak hanya melibatkan fungsi mata sebagai organ ...
WhatsApp ×