Tahukah Anda, setiap 40 detik ada 1 orang melakukan bunuh diri di Indonesia? Bahkan di beberapa negara maju, jumlah ini lebih banyak lagi. Salah satu pemicu seseorang melakukan bunuh diri adalah gangg...
Jumat, 07 Januari 2022 | 10:39 WIB Penulis :
Proses Makan
Makan adalah sebuah proses yang melibatkan dua pihak, yaitu pemberi makan (orangtua atau pengasuh lainnya) dan yang diberi makan (anak). Interaksi dalam proses makan dipengaruhi oleh kondisi kedua belah pihak, baik temperamen, perilaku maupun kebiasaan masing-masing. Selain itu terdapat pengaruh lingkungan yang juga akan ikut memberi nuansa dan hasil yang berbeda. Yang dimaksud lingkungan di sini adalah adanya orang lain, mainan, televise, gadget yang sering menjadi pengganggu (distraktor) dalam proses makan tersebut. Proses makan juga merupakan proses belajar.
Anak secara bertahap belajar mengenal tekstur, konsistensi, rasa, bau dan jenis makanan sesuai tahapan perkembangannya. Tidak ada aturan baku dalam mengenalkan makanan, tetapi sesuai dengan kemampuan dan kesiapan makan seorang anak, yang pada awalnya hanya dapat menghisap dan menelan ASI berangsur-angsur mampu mengantarkan makanan padat dengan lidah serta mengunyah dengan rahang dang giginya. Tekstur dimulai dengan halus, konsistensi lunak, tidak terlalu tajam rasanya atau terlalu berbumbu. Setelah usia 1 tahun, anak telah dapat diberikan makanan keluarga dengan lauk-pauk yang masih dicincang/disesuaikan teksturnya.
Mengapa diemut?
Penyebab tersering kebiasaan mengemut makanan terjadi karena kita sering berlama-lama dalam proses makan, karena banyak orangtua terlalu berorientasi untuk menghabiskan target volume/banyaknya makanan. Seringkali terjadi bahwa proses makan berlangsung lebih dari 1 jam.
Penyebab lain yang juga sering terjadi adalah banyaknya pengganggu yang ada di sekeliling anak. Adanya mainan, siaran televisi/video (film maupun lagu atau sekedar iklan), dan kegiatan orang dewasa yang menarik perhatian anak menyebabkan ia “melupakan” kegiatan makan dan berhenti mengunyah makanan.
Satu lagi penyebab mengapa anak sering mengemut makanan adalah karena makanan yang diberikan justru tidak “menantang” untuk dikunyah karena tidak terasa enaknya (mungkin kurang berbumbu, atau hambar) serta bosan dengan makanan yang itu-itu saja.
Penulis : Dr. Titis Prawitasari, Sp.A(K)
Source : Ikatan Dokter Anak Indonesia
Tahukah Anda, setiap 40 detik ada 1 orang melakukan bunuh diri di Indonesia? Bahkan di beberapa negara maju, jumlah ini lebih banyak lagi. Salah satu pemicu seseorang melakukan bunuh diri adalah gangg...
Ternyata sebanyak 42% balita usia 12-35 bulan menolak waktu tidur dan 35% terbangun atau menangis ditengah tidurnya. Demikian hasil riset Departemen Psikologi Universitas Central michigan, Mount pleas...
Berikut adalah cara mengembangkan kecerdasan moral anak sejak dini. Kecerdasan moral, Michele Borba, Ed.D, dalam bukunya Building Moral Intelligence, mendefinisikan sebagai kemampuan unt...
Ciuman merupakan bagian dari wujud kasih sayang yang dapat diberikan pada seseorang termasuk pada anak. Ciuman juga menjadi cara untuk mengekspresikan perasaan orangtua pada anak. Beberapa orang tua m...