Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik utama pada anak yang sifatnya kronis dan potensial mengganggu tumbuh kembang anak. Pada anak dikenal 2 jenis diabetes yang paling banyak dijumpai, y...
Kamis, 23 Juni 2022 | 16:59 WIB Penulis :
Sistem visual anak dapat berkembang pesat selama usia 7 hingga 10 tahun, pertumbuhan usia anak ini memungkinkan cahaya lewat bolak-balik antara otak dan saraf optik menjadi berkembang.
Amblyopia, yang juga dikenal sebagai "mata malas", terjadi ketika otak hanya mengembangkan saraf optik pada salah satu mata anak. Amblyopia merupakan penyebab paling umum dari masalah penglihatan pada anak-anak, yang mempengaruhi 2 hingga 3 dari setiap 100 anak.
Jika dirawat lebih awal, kondisi seringkali dapat disembuhkan. Namun jika tidak diobati, mata malas dapat merusak penglihatan anak secara permanen.
Mata malas (amblyopia) adalah penurunan fungsi penglihatan pada satu mata anak yang disebabkan oleh perkembangan penglihatan yang tidak normal. Mata yang lemah atau malas sering menunjukkan arah yang berbeda, ke dalam atau ke luar.
Amblyopia umumnya muncul sejak lahir hingga usia 7 tahun. Peluang anak dapat mengalami mata malas lebih besar jika terdapat keluarga memiliki kondisi tersebut.
Gejala mata malas biasanya tidak disadari oleh anak. Ia mungkin tidak menyadari bahwa ada yang salah dan mungkin tidak mengatakan apa-apa. Namun, Mama atau guru mungkin memperhatikan salah satu dari gejala berikut:
Karena mata tanpa kondisi ambliopia memiliki penglihatan dan fisik yang sangat baik, biasanya tidak terdapat gejala yang terlihat, namun kondisi ini paling sering ditemukan selama pemeriksaan penglihatan rutin.
Mata malas terjadi karena perkembangan penglihatan yang abnormal di awal kehidupan anak yang mengubah jalur saraf antara lapisan tipis jaringan atau retina di bagian belakang mata dan otak. Mata yang lebih lemah menerima lebih sedikit sinyal visual.
Akhirnya, kemampuan mata untuk bekerja sama jadi menurun, dan otak mengabaikan kondisi dari mata yang lebih lemah. Berbagai penyebab dapat mengurangi fungsi penglihatan anak yang menyebabkan mata juling atau berubah menjadi mata malas.
Namun penyebab umum dari kondisi ini meliputi:
Ketidakseimbangan otot (strabismus amblyopia). Penyebab paling umum dari mata malas adalah ketidakseimbangan otot yang memposisikan mata. Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan mata juling atau keluar, dan mencegahnya untuk bekerja sama.
Perbedaan ketajaman penglihatan antara mata (ambliopia bias). Perbedaan yang signifikan antara ketajaman penglihatan di setiap mata, seringkali karena rabun jauh. Terkadang rabun jauh atau lengkungan permukaan mata yang tidak rata (astigmatisme), juga dapat menyebabkan mata malas. Kacamata atau lensa kontak biasanya digunakan untuk memperbaiki masalah pembiasan ini. Pada beberapa anak, mata malas disebabkan oleh kombinasi dari strabismus dan masalah pembiasan.
Kerusakan. Masalah dengan satu mata, seperti area keruh di lensa atau katarak yang dapat menghalangi penglihatan yang jelas di mata itu. Jika kondisi ini terjadi pada masa bayi perlu perawatan segera untuk mencegah kehilangan penglihatan permanen. Ini seringkali merupakan jenis ambliopia yang paling parah.
Seorang anak mungkin lebih cenderung memiliki mata malas, jika mereka:
Dokter mata anak akan melakukan pemeriksaan mata, memeriksa riwayat kesehatan mata, perbedaan penglihatan antara salah satu mata atau penglihatan yang buruk di kedua mata.
Obat tetes mata umumnya digunakan untuk melebarkan mata. Obat tetes mata menyebabkan penglihatan anak menjadi kabur yang berlangsung selama beberapa jam atau sehari.
Metode yang digunakan untuk menguji penglihatan tergantung pada usia dan tahap perkembangan anak, seperti:
Anak-anak preverbal. Alat pembesar berlampu dapat digunakan untuk mendeteksi katarak. Tes lain dapat menilai kemampuan bayi atau balita untuk memperbaiki pandangannya dan mengikuti benda bergerak.
Anak-anak berusia 3 tahun ke atas. Tes menggunakan gambar atau huruf dapat menilai penglihatan anak. Setiap salah satu mata ditutup secara bergiliran untuk menguji mata lainnya.
Source: https://www.popmama.com/
Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik utama pada anak yang sifatnya kronis dan potensial mengganggu tumbuh kembang anak. Pada anak dikenal 2 jenis diabetes yang paling banyak dijumpai, y...
Jumlah waktu tidur yang dibutuhkan oleh anak berbeda-beda, tergantung pada usia mereka. Dilansir dari laman WebMD, balita sendiri membutuhkan waktu tidur sekitar 12 sampai 14 jam dalam sehari. ...
Usai makan siang, si kecil masih ngemil pisang goreng di atas meja. Tak lama ada tukang kue cubit dan dia minta dibelikan. Sorenya, si kecil kembali menyantap es krim hingga dua skop. Lalu di malam ha...
Pola asuh orang tua memiliki peranan penting dalam membentuk kepribadian seorang anak, yaitu anak menjadi pribadi yang baik atau kurang baik tergantung dengan pola asuh. Contohnya pemberian ...