Jika bayi baru lahir atau berusia di bawah 5 bulan mengalami rewel seusai imunisasi, cobalah metode yang disebut "5 S" segera setelah dia mendapat vaksin. Ini adalah: Membedo...
Selasa, 31 Oktober 2023 | 15:28 WIB Penulis :
Menyaksikan balita Anda memukul saudaranya atau kawannya mungkin membuat Moms mempertanyakan kemampuan parenting Anda. Anda merasa tidak pernah mengajarkannya untuk memukul, entah bagaimana Si Kecil bisa dengan entengnya memukul orang lain.
Tenang, Moms, karena sebenarnya semua anak akan melalui fase ini. Deborah Glasser Schenck, Ph. D., direktur Family Support Services di Nova Southeastern University, sering menyebut masa balita sebagai "fase memukul" karena perilaku ini umum muncul pada anak kecil, terutama yang berumur 1-2 tahun. Yang perlu Anda lakukan adalah memahami penyebabnya dan cara mengatasinya.
Melansir Parents, ada beberapa alasan yang bisa menyebabkan Si Kecil gemar memukul, antara lain:
Sedang berkomunikasi
Sebagai manusia kecil yang masih dalam tahap belajar, ia belum menguasai bahasa dengan fasih, padahal ia perlu meluapkan berbagai emosi yang ia rasakan. Karena itu, Si Kecil akan lebih suka menggunakan tubuhnya sebagai media komunikasi.
Melindungi diri
Bila Moms sadari, Si Kecil bisa menjadi lebih agresif saat playdate. Lalu, apa alasannya? Ia dikerumuni oleh anak-anak yang merebut mainannya, berteriak-teriak kepadanya, bermain dengan kasar, atau sekadar menginvasi jarak nyaman Si Kecil.
Mengalami hari yang buruk
Bila balita baru saja mengalami hari yang tidak menyenangkan, maka ia bisa dengan mudah memukul Anda atau orang-orang di sekitarnya. Alasannya, ia belum memiliki kemampuan untuk meredam amarah. Anak yang kalem pun akan memukul bila stres atau terlalu lelah.
Meniru orang lain
Bila Moms merasa tidak pernah mengajarkan kekerasan di dalam keluarga Anda, maka bisa jadi Si Kecil memukul karena ia melihat dan meniru orang lain. Tayangan televisi, pertikaian di tengah jalan, atau melihat teman-temannya memukul satu sama lain bisa memicu keinginan Si Kecil untuk mencoba mempraktikkannya.
Temperamental natural
Ada beberapa anak yang terlahir tenang, tapi ada pula anak yang lahir dengan emosi yang meluap-luap. Karena itu, dengan segala kendala bahasa yang dipunya, Si Kecil lebih sering mengekspresikannya dengan memukul. Hal ini tidak berarti ia nakal, tapi ia hanya butuh belajar untuk mengontrol emosi dengan baik sedini mungkin.
Mencoba hal baru
Masa balita adalah masa yang penuh dengan eksplorasi. Di momen-momen ini Si Kecil sedang senang untuk menguji reaksi sebab-akibat pada hal-hal di sekitarnya. "Bila aku melakukan ini, apa ya yang akan terjadi?" Maka, mungkin tak hanya memukul, Si Kecil juga bisa menyebabkan banyak "kekacauan" lainnya selama rentang usia ini.
Butuh ruang privasi
Balita belum memiliki kemampuan spasial yang mumpuni. Maka dari itu, bila ia merasa terpojok atau merasa terlalu dekat dengan anak-anak lain, ia bisa saja memukul anak lain. Hal ini terjadi sebagai tindakan refleksnya.
Source : https://motherandbeyond.id/
Jika bayi baru lahir atau berusia di bawah 5 bulan mengalami rewel seusai imunisasi, cobalah metode yang disebut "5 S" segera setelah dia mendapat vaksin. Ini adalah: Membedo...
-- Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menetapkan sejumlah persyaratan bagi anak usia 6-11 tahun yang bisa diberi suntikan vaksin Covid-19 di fasilitas kesehatan (faskes). Tiap anak ya...
Saat anak sakit mungkin banyak pertanyaan dan Bunda juga tak ingin si kecil salah penanganan berikut jawaban dari pertanyaan yang paling sering di tanyakan pada saat si kecil sakit menurut dr. K...
“Tidak ada orang lain di dunia ini yang mampu membuat kita marah atau sedih. Semua kemarahan dan kesedihan berasal dari dalam diri kita”. Dua kalimat itu perlu kita tanamkan dalam diri kit...