Anak usia 6 bulan sudah bisa mengalami anemia. Untuk mencegah terjadinya anemia pada anak, pemenuhan zat besi sejak ibu mengandung penting dilakukan. Seperti penuturan perhimpunan Dokter Gizi Medik In...
Rabu, 06 Desember 2023 | 16:23 WIB Penulis :
Salah satu alergi yang kerap menyerang anak-anak adalah alergi susu sapi. Lantas, bisakah kondisi ini menyebabkan anak menjadi stunting?
Alergi sendiri merupakan suatu reaksi yang tidak diinginkan yang diperantarai secara imunologi. Pada alergi susu sapi, angka kejadiannya bisa mencapai 0,5 hingga 7,5 persen.
Menurut dokter spesialis anak, Dr. dr. Zahrah Hikmah, SpA(K), alergi susu sapi pada anak akan hilang seiring dengan berjalannya usia. Pada tahun ketiga, angka toleransinya bahkan mencapai 90 persen.
"Tahun kedua akan terjadi perbaikan sampai 60 hingga 75 persen. Di tahun ketiga terjadi perbaikan atau toleransi sebesar 90 persen," katanya dalam acara Webinar Bicara Gizi 'Ketahui Kaitan Anak Alergi Susu Sapi dengan Stunting', Rabu (31/5/2023).
Stunting merupakan kondisi serius pada anak yang ditandai dengan tinggi badan anak di bawah rata-rata atau anak sangat pendek. Biasanya, anak dengan stunting mengalami gangguan kecerdasan akibat kurang gizi secara kronis.
Meski anak-anak dengan stunting memiliki tubuh yang pendek, bukan berarti seluruh anak pendek mengalami stunting, Bunda. Tubuh pendek pada anak bisa juga dipengaruhi oleh gen yang dimiliki oleh anak tersebut.
Dokter Zahrah mengatakan nyatanya stunting ini juga dipengaruhi oleh alergi susu sapi pada anak. Berikut ini penyebabnya:
Zahrah mengatakan anak dengan alergi susu sapi akan menghindari beberapa makanan dengan protein tinggi dalam waktu lama. Sedangkan, anak memerlukan protein selama tumbuh kembangnya.
"Penghindaran makanan dengan protein tinggi dalam jangka waktu yang lama," tuturnya.
Biasanya, Bunda yang memiliki anak dengan alergi susu sapi akan menghentikan atau menghindari berbagai macam makanan tanpa dasar. Padahal, mungkin saja ada berapa makanan yang tidak memengaruhi kondisinya yang sangat penting untuk diberikan.
"Penghindaran tanpa dasar yang jelas sehingga banyak makanan penting yang dihindari," kata Zahra.
Anak yang mengalami alergi susu sapi sering mengalami sakit, Bunda. Hal ini membuat kebutuhan nutrisinya juga lebih besar.
Sayangnya, anak dengan alergi susu sapi hanya memiliki sedikit pilihan makanan. Karena itu, nafsu makan anak juga menjadi berkurang.
"Anak sering sakit sehingga nafsu makan anak berkurang," ujar dokter yang menjalani pendidikan di Universitas Airlangga ini.
Ketika anak memiliki kondisi alergi susu sapi, Bunda perlu memberikan mereka makanan pengganti yang adekuat. Dengan begitu, tumbuh kembang anak tetap terjamin.
"Penggantian makanan harus adekuat sehingga dapat menjamin tumbuh kembang anak dan mencegah terjadinya penyakit akibat kekurangan nutrisi mikro," katanya.
Tanpa disadari, alergi susu sapi pada anak kerap terjadi di malam hari. Hal ini menyebabkan anak kurang tidur sehingga tumbuh kembangnya terganggu.
"Karena alergi anak terjadi pada malam hari, anak jadi susah tidur," papar dr. Zahrah.
Source : https://www.haibunda.com/
Anak usia 6 bulan sudah bisa mengalami anemia. Untuk mencegah terjadinya anemia pada anak, pemenuhan zat besi sejak ibu mengandung penting dilakukan. Seperti penuturan perhimpunan Dokter Gizi Medik In...
Berkedip merupakan refleks normal untuk melindungi mata dari kekeringan, cahaya terang, serta jari-jari atau benda lain yang mendekatinya. Berkedip juga mengatur air mata yang menyehatkan da...
Pemberian vaksin adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyebaran penyakit menular. Salah satu vaksinasi yang sangat penting untuk anak adalah vaksin campak. Vaksin campak adalah vak...
1. Beri contoh lewat kegiatan Bunda sehari-hari. Seperti selalu mengatakan "tolong" ketika menyuruh dia mengambil sesuatu dan mengucapkan "terima kasih" sesudahnya." Biasakan ...