Anak tidak bisa ‘diam’, adalah hal biasa. Membuka tutup pintu lemari berulang-ulang, mengosongkan isi keranjang dan menyembunyikan sesuatu, adalah cara anak mengeksplor apa yang ada di sek...
Kamis, 04 Januari 2024 | 16:24 WIB Penulis :
Anosmia adalah hilangnya kemampuan seseorang untuk mencium bau. Kondisi ini juga dapat menghilangkan kemampuan penderitanya untuk merasakan makanan.
Kehilangan kemampuan indera penciuman atau anosmia dapat memengaruhi hidup seseorang. Selain tidak bisa mencium bebauan dan merasakan makanan, kondisi ini dapat memicu hilangnya nafsu makan, penurunan berat badan, malnutrisi, hingga depresi.
Pada banyak kasus, anosmia hanya disebabkan oleh pilek atau alergi dan bersifat sementara. Meski demikian, ada juga anosmia yang terjadi dalam jangka panjang. Anosmia yang terjadi dalam jangka panjang merupakan tanda penyakit serius dan perlu diperiksakan ke dokter.
Anosmia juga kerap dialami oleh penderita COVID-19. Oleh karena itu, jika Anda mengalami anosmia dan memerlukan pemeriksaan COVID-19, klik tautan di bawah ini agar Anda dapat diarahkan ke fasilitas kesehatan terdekat:
Penyebab Anosmia
Proses penciuman terjadi ketika bau yang masuk ke dalam hidung diterima oleh sel-sel saraf pembau. Sel-sel saraf pembau ini kemudian mengirim sinyal tersebut ke otak untuk di olah dan dikirimkan kembali sehingga bau terindentifikasi.
Anosmia terjadi ketika ada gangguan dalam proses penciuman tersebut. Gangguan ini bisa berupa:
Gangguan di dinding dalam hidung
Gangguan di dinding dalam hidung bisa berupa iritasi atau hidung tersumbat, yang disebabkan oleh:
Penyumbatan di rongga hidung
Sejumlah kondisi yang dapat menyebabkan penyumbatan rongga hidung adalah:
Kerusakan pada otak dan sistem saraf
Kerusakan ini bisa terjadi pada saraf yang berfungsi mengirim sinyal bau ke otak, atau pada otak itu sendiri. Penyebabnya antara lain:
Infeksi virus Corona atau COVID-19
Berdasarkan penelitian, setengah dari jumlah pasien positif virus Corona atau COVID-19 mengalami gejala anosmia atau hilangnya kemampuan indera pembau. Akan tetapi, gejala anosmia pada sebagian besar pasien COVID-19 hanya bersifat sementara.
Gejala anosmia adalah hilangnya kemampuan untuk mencium bau. Sebagai contoh, anosmia bisa membuat penderitanya tidak bisa mencium wangi bunga atau bau tubuh sendiri. Bahkan, bau sesuatu yang menyengat seperti asap kebakaran atau gas yang bocor juga bisa tidak tercium.
Kapan harus ke dokter
Periksakan ke dokter jika muncul keluhan tidak bisa mencium bau, terutama bila Anda tidak menderita pilek atau flu dan keluhan tersebut berlangsung lama.
Segera ke dokter jika Anda tiba-tiba tidak bisa mencium bau, atau bila disertai gejala pusing, lemah otot dan bicara yang kurang jelas.
Source : https://www.rsannisa.co.id/
Anak tidak bisa ‘diam’, adalah hal biasa. Membuka tutup pintu lemari berulang-ulang, mengosongkan isi keranjang dan menyembunyikan sesuatu, adalah cara anak mengeksplor apa yang ada di sek...
Squishy, mainan remas yang terbuat dari spons (berbahan material Polyurethane) ini sebenarnya bukan barang baru, sudah ada sejak tahun 1937. Diciptakan secara tidak sengaja oleh ilmuan berkebangsaan G...
Virus Zika, layaknya virus penyakit lainnya bisa dihindari. Ini yang dapat dilakukan agar anak terhindar dari infeksi virus Zika. 1. Hindarkan anak dari gigitan nyamuk dengan mengoleskan kri...
Kadangkala orang tua tidak mampu menahan emosi menghadapi kenakalan sikecil. Emosi sesaat seringkali menjadi alasan untuk menghukum anak. Apa yang didapat? yang didapat justru penyesalan. &nbs...