Dikutip dari laman UNICEF Indonesia, 1 dari 12 anak di bawah lima tahun diperkirakan mengalami wasting, atau kondisi anak terlalu kurus untuk tinggi atau panjang badannya. Biasanya terjadi karena anak...
Senin, 30 Juni 2025 | 14:27 WIB Penulis :
Sibling rivalry bisa berdampak negatif jika tidak ditangani dengan tepat.
Punya lebih dari satu anak sering kali membuat orang tua dihadapkan pada situasi yang tidak mudah. Salah satunya, yaitu terjadi persaingan antar saudara kandung atau sibling rivalry.
Kondisi ini bisa muncul dalam bentuk pertengkaran kecil, rasa iri, hingga konflik yang lebih intens. Meski terdengar wajar, jika tidak ditangani dengan baik, sibling rivalry bisa berdampak negatif terhadap perkembangan emosional dan hubungan jangka panjang antar anak.
Yuk, cari tahu lebih lanjut apa itu sibling rivalry, apa saja penyebabnya, serta bagaimana cara mengatasinya agar hubungan Si Kecil dan saudara kandungnya tetap harmonis.
Sibling rivalry atau persaingan antar saudara kandung adalah fenomena umum yang terjadi dalam keluarga. Ini melibatkan perasaan negatif seperti cemburu, iri, marah, dan permusuhan antara saudara kandung.
Persaingan ini biasanya muncul karena anak-anak berebut perhatian orang tua, sumber daya, atau kasih sayang. Sibling rivalry dapat muncul pada usia berapa pun, tetapi paling sering terjadi pada anak-anak yang lebih muda, terutama saat mereka mulai memahami konsep kepemilikan dan perbandingan sosial.
Persaingan ini bisa bersifat ringan, seperti pertengkaran kecil, atau lebih intens, menyebabkan konflik berkelanjutan dan dampak emosional yang signifikan. Nah, persaingan saudara kandung dapat dipicu oleh banyak faktor, mulai dari perbedaan perlakuan hingga perbedaan temperamen anak.
Ada beberapa faktor utama yang memicu terjadinya sibling rivalry:
Beberapa faktor dapat memperburuk atau meredakan sibling rivalry:
Sibling rivalry dapat berdampak negatif pada anak-anak:
Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi sibling rivalry:
Jika sibling rivalry sangat intens, berkepanjangan, atau menyebabkan masalah serius bagi anak-anak, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Pertimbangkan untuk mencari bantuan jika:
Seorang profesional kesehatan mental, seperti psikolog atau konselor, dapat memberikan dukungan, saran, dan intervensi yang diperlukan untuk membantu anak-anak dan keluarga mengatasi sibling rivalry.
Sibling rivalry adalah bagian alami dari dinamika keluarga, tetapi dapat berdampak signifikan pada perkembangan anak-anak.
Dengan memahami penyebab dan dampak sibling rivalry, serta menerapkan strategi yang efektif, orang tua dapat membantu anak-anak mereka mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang diperlukan untuk membangun hubungan yang sehat.
Jika kesulitan mengatasinya, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Apabila butuh saran terkait pola asuh anak, jangan ragu berdiskusi bersama psikolog anak .
Source: Halodoc
Dikutip dari laman UNICEF Indonesia, 1 dari 12 anak di bawah lima tahun diperkirakan mengalami wasting, atau kondisi anak terlalu kurus untuk tinggi atau panjang badannya. Biasanya terjadi karena anak...
Ketika anak sudah asyik bermain, beberapa ibu merasa kesulitan mengajak si kecil makan atau mandi terutama bila usianya masih di bawah lima tahun. Tak sedikit anak yang menjadi rewel serta tak berhent...
Mari ajak anak membaca buku setelah main gadget! American Academy of Pediatrics merekomendasikan membatasi penggunaan layar untuk satu jam per hari itu pun dengan program yang berkualitas tinggi un...
Memberikan makan pada anak memang agak 'tricky'. Bisa saja ia mudah sekali makannya atau justru sebaliknya. Peran orangtua bisa mempengaruhi gaya makan serta kesehatannya. Coba lakukan 6 h...