Apapun jenis liburannya, Anda tentu ingin pastikan ada memori yang tidak akan terlupakan. Di akhir tahun, hampir tiap orang pergi berlibur. Meski kebanyakan melakukannya dengan mobil, ada juga yang me...
Senin, 15 September 2025 | 13:28 WIB Penulis :
Permukaan gigi normalnya ditutupi dengan plak. Jika Si Kecil memiliki kebiasaan jarang menyikat gigi, bakteri anak menumpuk pada plak gigi dan menghasilkan asam yang dapat mengikis mineral dari permukaan gigi (disebut enamel).
Di sisi lain, air liur (dikenal sebagai saliva) yang terdiri dari kalsium dan fosfat bertugas untuk menetralisir dan mencegah asam tersebut menghilangkan mineral gigi. Namun, saliva membutuhkan waktu lama untuk melakukan tugasnya. Sehingga jika Si Kecil terus-menerus konsumsi makanan manis, saliva tidak dapat melakukan tugasnya secara maksimal.
Apa dampaknya? Mineral pada permukaan gigi semakin berkurang, ditandai dengan munculnya bintik putih pada gigi. Jika mineral yang hilang tidak digantikan (misalnya dengan menggunakan pasta gigi mengandung fluoride), permukaan gigi semakin melemah dan hancur, membentuk sebuah lubang pada gigi.
Perawatan gigi berlubang disesuaikan dengan gejala, usia, tingkat keparahan, dan kondisi kesehatan Si Kecil. Secara umum, gigi berlubang pada anak diatasi dengan prosedur tambal gigi. Berikut ini jenis tambalan yang dilakukan untuk mengatasi gigi berlubang pada anak, yaitu:
Amalgam, jenis tambalan gigi yang terbuat dari campuran perak, timah, tembaga, dan merkuri. Biasanya jenis tambalan ini digunakan untuk memperbaiki gigi geraham bagian belakang.
Komposit resin. Tambahan gigi jenis ini terbuat dari campuran partikel plastik dan kaca halus silikon dioksida. Dokter membuat dan mengirim hasil cetakan kerangka gigi ke laboratorium terlebih dahulu, tujuannya untuk membuat isi cetakan gigi yang berlubang atau rusak.
Emas kuning. Tambalan gigi yang terbuat dari paduan emas dicampur logam. Tambalan gigi ini mampu menahan kekuatan mengunyah makanan yang teksturnya keras dan tebal.
Logam dan porselen. Kedua bahan ini digunakan untuk memperbaiki seluruh bagian gigi, termasuk untuk prosedur veneer gigi, implan, dan kawat gigi.
Selain tambal gigi, pola makan Si Kecil perlu diperhatikan agar gigi berlubang tidak semakin parah. Hindari makanan yang memicu gigi berlubang, terutama makanan yang mengandung gula. Pastikan juga Si Kecil rutin menyikat gigi, setidaknya dua kali sehari, untuk memastikan giginya dalam keadaan bersih dan sehat. Bawa juga Si Kecil ke dokter gigi setiap enam bulan sekali untuk mendeteksi masalah pada gigi sejak dini.
Source : halodoc.com
Apapun jenis liburannya, Anda tentu ingin pastikan ada memori yang tidak akan terlupakan. Di akhir tahun, hampir tiap orang pergi berlibur. Meski kebanyakan melakukannya dengan mobil, ada juga yang me...
Defisiensi atau kekurangan vitamin D menjadi persoalan yang mengancam anak Indonesia. Selain menghambat pertumbuhan dan memicu penyakit tulang, defisiensi vitamin D juga mendorong timbulnya penyakit l...
Fenomena ini tidak hanya mempengaruhi kehidupan sehari-hari, tetapi juga dapat menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua tentang bagaimana anak akan mengembangkan kemandirian dan kepercayaan diri mereka...
Tahukah Millennial Parents bahwa anak-anak dengan tahun lahir 2011-2020 termasuk Generasi Alfa? Hal tersebut diungkapkan oleh McCrindle, lembaga peneliti dan ahli komunikasi di Australia. Menurut McCr...