Selain untuk topping dan camilan enak, keju juga bisa diolah menjadi bahan makanan pelengkap untuk MPASI. Keju untuk MPASI bisa menambah cita rasa dan mendukung kebutuhan gizi hari...
Senin, 05 September 2016 | 10:43 WIB Penulis : Erni Wulandari
Melihat anak mogok makan, jangan dulu panik Bunda. Mari cari tahu penyebab dan solusi yang tepat saat balita menjalankan aksi tutup mulut alias mogok makan :
1. Sakit
Kondisi tenggoroakannya yang radang, atau pilek yang bikin balita susah bernapas pastinya bikin napsu makan menurun. Tidak heran kalau menu apapun akan ditolak si kecil. Selain gejala flu, masalah pencernaan seperti sembelit dan asam lambung juga sering bikin anak menolak makan. Saat terserang sakit maag, perut anak sakit, kembung, dan lambungnya jadi sesak.
2. Bosan dengan Menu
Walaupun balita penggemar macaroni and cheese, tapi bukan berarti dia mau makan menu yang sama berulang terus untuk sarapan setiap pagi. Ingat juga kalau jumlah yang akan dimakan balita setiap kali tidak akan selalu sama. Dan ingat, reaksi Bunda yang panik menghadapi perilaku balita justru akan membuat balita ingin segera menyudahi acara makannya.
3. Cara Makan yang Tepat
Tidak ada yang salah dengan menu yang Bunda masak, balita Bunda pun tidak sakit, lalu kenapa dia terlihat enggan makan? Coba teliti bisa jadi anak punya kebiasaan yang tidak benar saat makan. Misalnya dalam mengunyah atau menelan makanan ia terburu-buru. Akibatnya balita sering tersedak atau muntah saat makan. Nah, acara makan pun jadi tidak menyenangkan lagi buat balita. Mengunyah makanan yang dianjurkan adalah sebanyak 33 kali, tapi jika balita belum mahir berhitung, ingatkan untuk mengunyah sampai makanan hancur benar. Proses ini tak hanya supaya makanan mudah ditelan, karena air liur juga akan memecah partikel makanan dan melembutkannya, sehingga mudah dicerna.
4. Variasi Makanan
Kenapa balita kelihatan tidak tertarik mencoba menu baru yang Bunda sajikan? Ingat Bunda, usianya yang masih kecil. Bisa jadi ia asing melihat bentuk brokoli atau belum pernah melihat warna kuning pucat kentang seumur hidupnya. Menurut Ellen O'Leary, Assistant Director of Nutrition & Food Services at WellStar Kennestone Hospital, respon penolakan sangatlah wajar. Jangan dulu putus asa. Ingat, kan balita adalah peniru ulung? Coba contohkan kalau makan makanan baru tersebut dengan riang gembira. Anak pasti akan meniru dan mau mencoba. Dan ingat, ia tak akan langsung suka dan menghabiskan porsi yang Bunda sajikan.
Selain untuk topping dan camilan enak, keju juga bisa diolah menjadi bahan makanan pelengkap untuk MPASI. Keju untuk MPASI bisa menambah cita rasa dan mendukung kebutuhan gizi hari...
Anak berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan perkembangan tersebut ditunjang oleh berfungsinya seluruh sistem yang ada di dalam tubuh anak dengan optimal, salah satunya adalah si...
Di masa ini banyak sekali masalah yang timbul. Misalnya, satu gigi mau tumbuh, gigi lain berlubang. Atau salah satu gigi tumbuhnya miring, sedangkan gigi lainnya sulit menembus gusi sehingga menimbulk...
Anak Anda selalu makan dengan lahap saat menu makanannya mengandung rasa pedas. Apakah makanan pedas aman untuk dikonsumsi oleh anak? Simak penjelasannya berikut ini. Tidak pedas, tidak berselera...