Anak Takut Gelap

Kamis, 29 Desember 2016 | 15:45 WIB Penulis : Erni Wulandari


Anak usia 3-4 tahun takut gelap, wajar saja. Sebab menurut Jenn Berman, PhD, terapis keluarga di Beverly Hill, Amerika Serikat, takut gelap biasa dialami oleh balita usia ini, yang imajinasinya memang sedang berkembang. Dalam keadaan gelap, mereka banyak berkhayal mengenai hal yang mungkin menyeramkan, mulai dari hantu, monster, ular, hingga orang jahat. Sayangnya, mereka belum mampu membedakan mana yang khayalan dan nyata.

Diperlukan peran Bunda untuk mengatasi rasa takutnya, caranya : 

1. Segera cari penyebabnya. Ajak anak ngobrol dan tanyakan apa yang membuatnya takut pada gelap. Dengarkan saja dia bercerita, jangan disanggah dulu atau mengatakan, “anak hebat tidak boleh takut.” Lalu ajak ia memeriksa isi kamar untuk memastikan tidak ada yang menyeramkan di kamarnya, barulah padamkan lampu. Jika ia takut, nyalakan lagi dan ajak ia melihat sekeliling kamarnya.

2. Hindari memarahi ketika dia merengek minta ditemani tidur atau menyusup diam-diam ke dalam kamar Bunda. Kemarahan Bunda tidak membuat ketakutan anak lantas hilang. Namun justru membuatnya semakin stres dan ketakutan. 

3. Latih anak secara perlahan. Jangan padamkan semua lampu hingga ruangan menjadi gelap gulita. Coba pasang lampu tidur terlebih dahulu atau lampu yang bisa diatur pencahayaannya. Dan, ciptakan rasa aman dengan memeluknya, yakinkan kalau ia akan baik-baik saja. 

4. Letakkan boneka kesayangannya di sisi tempat tidur sebagai ‘penjaga’ nya. Katakan pada si kecil bahwa boneka itu akan menemaninya tidur. Ia bisa memeluk boneka itu jika merasa takut. 

5. Ciptakan kegiatan di kegelapan, seperti mendongeng atau bermain kamping-kampingan. Tujuannya agar ia nyaman dahulu dengan kondisi gelap. Setelah puas bermain, Bunda bisa menjelaskannya bahwa gelap itu bukanlah hal yang menakutkan. 

Jangan dibiarkan!
Takut gelap bisa membuat anak terjaga di tengah tidurnya. Hal ini tentu membuatnya kekurangan waktu istirahat sehingga ia mengantuk di siang hari, kelelahan, dan pola tidurnya jadi berantakan. Jika terus dibiarkan, bukan tidak mungkin anak Anda terserang insomnia, yang dapat terus diderita hingga dia dewasa. Berdasarkan data riset internasional yang dilakukan US Census Bureau, diketahui bahwa dari 28 juta masyarakat di Indonesia yang mengalami insomnia atau gangguan kesulitan tidur, 8,4 persennya dialami oleh balita. Oleh karena itu, segera atasi ketakutan si kecil pada gelap sebelum terlambat.

Artikel Lainnya

Ikan mengandung protein dan DHA yang sangat penting untuk pertumbuhan.  Protein membantu perkembangan otot dan tubuh, sementara DHA mendukung perkembangan otak, sel saraf, serta indera penglih...

Si kecil bisa di ajari menghargai tiap benda yang Bunda berikan padanya. Seperti yang diungkapkan psikolog Anastasia Satriyo MPsi, Psikolog memang penting bagi orang tua yang mengajari anak menghargai...

Tak hanya perubahan sifat serta perilaku yang lebih dewasa, anak perempuan yang sedang dalam masa pubertas juga akan mengalami perubahan fisik. Ada beberapa area tubuh yang tumbuh mulai menonjol dan i...

Memang menyebalkan melihat anak tantrum di tempat umum. Ini karena anak kurang mampu mengontrol keinginannya. Contoh, bila anak ingin dibelikan camilan ketika berada di supermarket, dan Bunda menolak ...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................