Ada banyak alasan untuk memberikan bayi vaksin influenza setiap tahun. Vaksinasi flu adalah cara terbaik untuk melindungi si Kecil dari flu dan komplikasinya yang berpotensi serius. Dilansir dari C...
Jumat, 03 Februari 2017 | 11:14 WIB Penulis : Erni Wulandari
Menghabiskan sembilan bulan dalam rahim yang gelap dan hangat membuat bayi terlahir tanpa memiliki konsep waktu. Satu-satunya konsep waktu yang dikenal bayi adalah saat ia merasa lapar dan ngantuk. Itu yang disebut siklus biologis. Sedangkan siklus siang dan malam yang kita kenal adalah geologis. Bunda tentu sadar, jika kebutuhan biologis berbenturan dengan siklus geologis, maka salah satu harus mengalah. Yang diutamakan sudah pasti respons terhadap kebutuhan bayi, bukan mengatur ulang jam biologisnya agar sesuai dengan zona waktu orang tua.
“Seorang bayi harus merasa aman dan terlindungi. Ini berarti, ketika ia lapar, segera susui – tidak peduli jam berapa pun,” ujar Robert Billingham, Ph.D, profesor kajian pengembangan manusia dan keluarga dari Indiana University.
Meski saat berusia satu tahun anak mulai memiliki konsep yang terbatas mengenai siang dan malam, banyak ahli berpendapat bahwa di usia ini, orang tua bisa mengatur ulang jam biologisnya.
Seorang anak usia satu tahun mulai dapat bertahan delapan jam tanpa diberi makan, misalnya, sehingga secara bertahap ia dapat masuk ke siklus geologis – tidur saat malam hari. Untuk memulainya, Anda bisa membiarkan anak rewel sebentar saat ia terbangun di malam hari. Ia mungkin akan segera tertidur lagi. Jika ia masih tetap menangis, maka Bunda boleh menghampiri dan menenangkannya. Setiap malam, tambah waktunya sedikit demi sedikit sebelum menghampirinya. Dengan cara ini, anak akan pelan-pelan mempelajari, malam hari adalah waktu tidur, bukan menangis mencari mama. Biasanya, frekuensi anak menangis dan terbangun saat malam akan berkurang setelah beberapa hari.
Ada begitu banyak hal dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan erat dengan waktu, dan Bunda dapat mengajarkan hal itu kepada anak sesuai usianya dengan mudah.
- 5-6 TAHUN. Anak belajar bertanya ‘berapa lama’ dan menggunakan berbagai kata (sebelum, setelah, hari ini, kemarin, besok, pagi, siang, dll). Ia juga berusaha mengurutkan hari-hari dalam seminggu dan mengerti mengapa rutinitas di akhir pekan sangat berbeda dengan hari-hari biasa. Agar anak mudah menghapal waktu, bantu dengan cara meletakkan kalender di atas komputer atau dapur. Pilih kalender yang memiliki kotak cukup besar bagi anak untuk menulis aktivitas keluarga, seperti les balet pada hari Rabu, olahraga di sekolah pada hari Senin, ulang tahun sepupunya pada Minggu pagi, dll.
- 7- 8 TAHUN. Anak sedang belajar waktu, seperti setengah jam, satu jam, dll. Mereka membandingkan durasi dari suatu peristiwa, jumlah hari dalam sebulan, dan urutan bulan dalam setahun. Misalnya, “Sekolah dimulai pada pukul 7 dan istirahat pada pukul 9.30.” Bantu ia belajar dengan cara membelikan jam tangan. Atau, minta anak membantu mengatur timer pada oven atau microwave saat Bunda memasak.
Ada banyak alasan untuk memberikan bayi vaksin influenza setiap tahun. Vaksinasi flu adalah cara terbaik untuk melindungi si Kecil dari flu dan komplikasinya yang berpotensi serius. Dilansir dari C...
“Tidak ada orang lain di dunia ini yang mampu membuat kita marah atau sedih. Semua kemarahan dan kesedihan berasal dari dalam diri kita”. Dua kalimat itu perlu kita tanamkan dalam diri kit...
Batasi asupan teh berkafein Teh hitam, hijau, putih, matcha, chai, dan oolong semuanya bersumber dari daun tanaman camellia sinensis. Semua jenis teh tersebut mengandung kafein, stimulan alami...
Anak akan merasa nyaman dan diperhatikan, saat ia memiliki kedekatan dengan orang tuanya. Sayangnya, banyak orang tua yang tak punya banyak waktu untuk anak karena sibuk bekerja. Meski Mom sibuk kerja...