Keju bisa jadi bagian diet sehat si Kecil dengan kandungannya yang tinggi kalsium, protein, dan vitamin. Rasa gurih keju juga bisa membuat MPASI si Kecil menjadi lebih kaya rasa. Namun, sebelum member...
Kamis, 25 Januari 2018 | 11:05 WIB Penulis : Erni Wulandari
Demam bukanlah sebuah penyakit tetapi merupakan sebuah gejala. Demam terjadi ketika sistem kekebalan tubuh sedang berperang melawan infeksi. Dalam istilah medis, seseorang disebut menderita demam jika suhu tubuhnya mencapai 37,5 derajat Celcius atau lebih.
Cara yang paling cepat, tepat, dan mudah untuk mengetahui apakah anak Bunda sedang demam adalah dengan memeriksa suhu tubuhnya. Pemeriksaan suhu tubuh dilakukan dengan memakai termometer. Jangan bergantung pada rabaan tangan untuk mengukur demam. Suhu anak bisa saja lebih tinggi dari yang diperkirakan.
Anak-anak lebih sering mengalami demam, dan pada umumnya, penyebab demam bukanlah suatu hal yang bersifat serius atau gawat.
Kondisi demam itu sendiri sebenarnya memiliki fungsi dan manfaat pada tubuh. Dengan meningkatnya suhu tubuh, akan membuat kuman penyebab infeksi merasa tidak nyaman berada di dalam tubuh anak.
Demam akan lebih sering terjadi pada bayi berusia enam bulan hingga lima tahun. Hal ini dikarenakan infeksi virus ringan seperti flu atau pilek, yang dapat diobati sendiri.
GEJALA
Tubuh dianggap mengalami demam bila melewati batas suhu tubuh normal, 37,5 derajat Celcius. Kadang-kadang ada gejala-gejala lain yang menyertai demam, seperti berkeringat, gemetar, sakit kepala, nyeri otot, kehilangan nafsu makan, dehidrasi, dan tubuh terasa lemas.
Demam pada anak adalah reaksi tubuh yang normal saat melawan infeksi yang terjadi. Tapi demam bisa menjadi berbahaya jika disertai dengan komplikasi.
Saat yang Tepat Mencari Bantuan Medis
Berikut ini adalah beberapa gejala yang terjadi bersamaan dengan demam dan patut untuk diwaspadai:
Jika Anak Bunda berusia 0-6 bulan dengan demam 38 derajat Celcius atau lebih, sebaiknya segera dibawa ke dokter untuk diperiksa. Untuk anak di atas 6 bulan, sebaiknya dibawa ke dokter jika telah menderita demam lebih dari 24 jam.
Jika anak mengalami demam, pastikan mereka minum banyak air yang agak dingin. Meski ketika anak tidak haus, usahakan untuk menyuruh mereka minum sedikit demi sedikit. Demam akan membuat anak kehilangan cairan lebih cepat sehingga risiko untuk terkena dehidrasi pun lebih tinggi. Hindari minuman yang mengandung kafein karena bisa menyebabkan dehidrasi.
Obat-obatan penurun demam seperti paracetamol dan ibuprofen bisa diberikan kepada anak yang sedang demam. Tapi, selalu ikuti petunjuk dan aturan pakai sesuai yang tertulis pada kemasan. Umur, tinggi dan berat badan anak akan menentukan dosis yang diperlukan anak. Obat ini diberikan agar si Kecil merasa lebih nyaman dan tenang.
Jauhkan aspirin dari anak-anak. Aspirin bisa menyebabkan efek samping sindrom Reye, yaitu penyakit fatal yang memengaruhi otak dan hati.
Berikut ini adalah langkah-langkah lain untuk mengatasi demam pada anak:
Demam pada anak dapat menyebabkan beberapa komplikasi jika tidak ditangani dengan baik. Sangat penting untuk mencari dan mengevaluasi gejala lain yang muncul bersamaan dengan demam. Berikut ini adalah komplikasi yang bisa terjadi akibat demam:
Sumber : alodokter.com
Keju bisa jadi bagian diet sehat si Kecil dengan kandungannya yang tinggi kalsium, protein, dan vitamin. Rasa gurih keju juga bisa membuat MPASI si Kecil menjadi lebih kaya rasa. Namun, sebelum member...
Apapun jenis liburannya, Anda tentu ingin pastikan ada memori yang tidak akan terlupakan. Di akhir tahun, hampir tiap orang pergi berlibur. Meski kebanyakan melakukannya dengan mobil, ada juga yang me...
Sinar Matahari memiliki banyak manfaat bagi kehidupan sehari-hari. Kita semua memerlukan paparan sinar matahari setiap hari karena sinar matahari merupakan sumber utama Vitami...
Sopan santun pada anak dapat dibentuk dari didikan orang tua, kebiasaan, dan budaya di tempat anak tinggal. Etika ini perlu dimiliki oleh anak agar ia lebih menghormati orang lain. Sayangnya sekarang ...