Salah satu cara mendidik anak ialah dengan mengucapkan kalimat-kalimat yang baik baginya. Namun kadangkala, kata-kata orang tua tanpa disadari justru melukai anak dan berdampak buruk untuknya. Apabila...
Senin, 18 Februari 2019 | 09:56 WIB Penulis : Erni Wulandari
Mommy pasti terkejut ketika mendapati si Kecil yang sudah berusia 7 tahun tiba-tiba mengompol di malam hari seperti ketika masih balita dulu. Ini tidak hanya terjadi dalam satu malam saja, melainkan dalam beberapa malam berturut-turut. “Padahal, sebelum-sebelumnya, ia selalu membangunkan saya atau Daddy nya kalau tiba-tiba mau pipis di malam hari. Sudah lama sekali tidak pernah ngompol seperti ini,” ceritanya.
Mengapa si kecil yang biasanya sudah bisa mengendalikan keinginannya untuk ke kamar mandi tiba-tiba jadi terbiasa mengompol lagi? Bisa jadi si Kecil kembali mengalami nocturnal enuresis.
Apa Itu?
Nocturnal enuresis atau istilah yang digunakan untuk menyebut mengompol di malam hari adalah keluhan di mana urin keluar dengan sendirinya saat tidur tanpa disadari. Nocturnal enuresis berbeda dengan inkontinensia urgensi di mana seseorang terbangun di malam hari untuk buang air namun tidak memiliki waktu yang cukup untuk ke kamar mandi, sehingga urin keluar di kasur. Beberapa orang yang sebelumnya sudah bisa mengendalikan kandung kemihnya namun tiba-tiba mengompol tanpa disadari disebut dengan enuresis sekunder.
Seberapa Umum?
Nocturnal enuresis memang masih sering terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun. Namun, masalah ini bisa juga dialami oleh anak-anak di atas usia tersebut. Kirstin Campbell, M.D., dokter spesialis anak di St. Louis Children’s Hospital, Missouri, AS, menyebutkan bahwa masih ada 15% anak yang masih mengompol di atas usia 5 tahun. Sedangkan, memasuki usia 10 tahun, masih ada 5% anak yang masih mengompol di kasur. “Anak laki-laki lebih banyak mengalami masalah ini ketimbang anak perempuan,” katanya.
Penyebab
Campbell mengatakan bahwa mengompol di malam hari bisa disebabkan oleh gabungan beberapa faktor, selain tubuh anak menghasilkan banyak urin. Ia menjelaskan, “Kandung kemih memiliki sistem saraf yang kompleks dan bergantung pada komunikasinya dengan otak.” Menurutnya, sistem ini membutuhkan waktu lama untuk dikembangkan dan dilatih.
Selain itu, sistem kandung kemih juga dipengaruhi oleh genetika (riwayat kebiasaan mengompol pada keluarga), pola pelepasan hormon, pola tidur, aktivitas otot abnormal pada kandung kemih, juga jumlah cairan yang masuk pada tubuh.
Mencegah Mengompol
Untuk menghindari ia mengompol di malam hari, pastikan si kecil sudah buang air kecil terlebih dahulu sebelum tidur agar kandung kemihnya tidak terlalu penuh. Selain itu, jaga agar ia tidak terlalu banyak mengonsumsi cairan menjelang tidur. Pastikan juga ia mendapat tidur yang cukup dan tidak terlalu lelah di siang hari. Campbell menambahkan, “Anak yang terlalu lelah akan cenderung mengompol.”
Kapan Harus ke Dokter?
Mengompol di malam hari umumnya akan berhenti sendiri saat anak semakin bertambah usia dan semakin bisa mengendalikan kandung kemihnya. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila kebiasaan mengompol disertai beberapa gejala berikut ini:
Sumber : parenting
Salah satu cara mendidik anak ialah dengan mengucapkan kalimat-kalimat yang baik baginya. Namun kadangkala, kata-kata orang tua tanpa disadari justru melukai anak dan berdampak buruk untuknya. Apabila...
Melihat anak mogok makan, jangan dulu panik Bunda. Mari cari tahu penyebab dan solusi yang tepat saat balita menjalankan aksi tutup mulut alias mogok makan : 1. Sakit Kondisi tenggoroakannya yang ...
Moms terkadang merasa risih saat Si Kecil memiliki kebiasaan buruk ketika mengisap jempol. Jika dibiarkan, si Kecil akan semakin sering mengisap jempolnya sendiri bahkan saat berada di tempat umu...
Anak sejatinya tidak ada yang nakal, Moms. Hanya beberapa anak ada yang sulit diberi tahu. Bahkan, beberapa anak sangat sulit diajari disiplin. Pendiri Situs Gentleparenting, Sarah Ockwel...