Gangguan bicara dan bahasa sering kali dialami anak, mulai dari bicara yang tidak jelas hingga kesulitan mengungkapkan apa yang ia butuhkan. Kondisi ini kerap membuat para orang tua khawatir dan memba...
Kamis, 24 Desember 2020 | 10:59 WIB Penulis :
Cegukan pada bayi disebabkan oleh kontraksi diafragma dan penutupan pita suara yang cepat. Penutupan pita suara yang cepat inilah yang menciptakan suara cegukan.
Seperti yang dikatakan oleh Profesor bidang Pediatric di University of Texas Health Science Center di Houston, Lynnette Mazur, cegukan pada bayi biasanya terjadi pada saat makan atau minum. Lambung yang terlalu penuh menekan diafragma ke atas sehingga bayi mengalami cegukan.
Kondisi ini juga bisa disebabkan karena ia kekenyangan setelah menyusu.
Karena cegukan cenderung mengganggu orang dewasa, banyak orang menganggap cegukan pada bayi juga mengganggu. Namun, bayi biasanya tidak terpengaruh saat mengalami cegukan.
Faktanya, banyak bayi bisa tidur dengan nyenyak tanpa terganggu dengan kondisi tersebut dan cegukan pada bayi jarang mengganggu atau berdampak pada pernapasan bayi.
Nah, selain karena kekenyangan menyusu, apa ya penyebab lain dari cegukan pada bayi? Bagaimana cara mengatasi cegukan pada bayi? Yuk kita cari tahu lebih lanjut Moms.
Bayi yang sering cegukan, kemungkinan penyebabnya adalah beberapa hal berikut ini. Dengan mengetahui penyebabnya, Moms akan lebih mudah mencari cara mengatasi cegukan pada bayi.
Penyebab bayi cegukan terus-menerus bisa jadi disebabkan karena terlalu banyak menelan banyak udara. Menurut jurnal dalam Bioessay, menelan banyak udara jadi salah satu penyebab bayi cegukan terus-menerus.
Terutama saat Si Kecil minum susu dari botol, cara ini menyebabkan anak berisiko menelan banyak udara. Hal ini sering membuat bayi menjadi cegukan dan rewel.
Selanjutnya bisa jadi karena airborne irritans. Hal ini dikarenakan Si Kecil memiliki sistem pernapasan yang sensitif, dan setiap udara yang kotor seperti asap, polusi atau aroma yang kuat dapat memicu batuk pada bayi.
Menurut jurnal U.S. National Library of Medicine, contoh-contoh iritasi yang ditularkan melalui udara termasuk serat (seperti fiberglass atau rockwool), berbagai jenis partikel debu (seperti semen, terak, lumpur, busa isolasi, serpihan kayu), asam dan alkali, gas dan uap.
Batuk berulang memberi tekanan pada diafragma dan cegukan.
Penyebab bayi cegukan yang lainnya bisa jadi dikarenakan refluks gastroesofagus. Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease, RGE adalah hal yang umum terjadi pada bayi baru lahir. Bayi di bawah usia 3 bulan akan cukup sering mengalaminya.
“Pada bayi, gejala yang sering terjadi seperti muntah, tidur tidak nyaman, menolak makan, dan gagal tumbuh. Sedangkan cegukan yang muncul disebabkan oleh aliran balik makanan dan asam yang memicu sel-sel saraf hingga menyebabkan flutter (kontraksi otot jantung) di diafragma,” kata Janice Heard, dokter anak komunitas di Calgary dan anggota Komite Penasihat Pendidikan Publik Masyarakat Kanada.
Jika Moms melihat bayi cegukan, bisa jadi penyebabnya adalah karena penurunan suhu. Penurunan suhu tubuh bayi, misalnya saat anak kedinginan, dapat menyebabkan otot bayi berkontraksi. Hal ini dapat menyebabkan kontraksi diafragma, membuat bayi cegukan.
“Jangan panik jika tiba-tiba bayi Moms mengalami cegukan. Waspada, dan analisis alasannya, karena itu membantu kita fokus untuk menghentikan cegukan,” jelas Dr. Heard.
Jika penyebab cegukan pada bayi adalah menurunan suhu, cara mengatasi cegukan pada bayi adalah dengan membuatnya tetap hangat.
Penyebab selanjutnya yang membuat bayi cegukan adalah karena alergi. Alergi di sini maksudnya adalah alergi terhadap protein tertentu yang bisa saja terkandung dalam susu formula yang dikonsumsi oleh anak atau makanan yang diberikan pada Si Kecil.
Menurut Dr. Heard, sebagai reaksi terhadap kondisi tersebut, diafragma anak akan sering cegukan. Dalam beberapa kasus, alergi bisa dipicu oleh perubahan komposisi ASI karena makanan tertentu yang dikonsumsi oleh ibu.
Penyebab bayi cegukan terus-menerus yang selanjutnya adalah asma. Jika Si Kecil menderita asma, saluran bronkial paru-parunya mengalami peradangan sehingga membatasi aliran udara ke paru-paru. Hal ini akan menyebabkan mengi karena kurangnya napas dan berujung pada cegukan.
Ini merupakan penyebab paling umum dan paling pertama dari bayi yang cegukan, apalagi kalau bukan terlalu kenyang atau makan terlalu banyak.
Terlalu banyak memberi makan bayi, bahkan ASI sekalipun dapat menyebabkan perut anak membesar dan melebarkan diafragma hingga pada akhirnya muncul lah cegukan.
Source: orami.co.id
Gangguan bicara dan bahasa sering kali dialami anak, mulai dari bicara yang tidak jelas hingga kesulitan mengungkapkan apa yang ia butuhkan. Kondisi ini kerap membuat para orang tua khawatir dan memba...
antrum adalah kondisi saat seorang anak menunjukkan ledakan kemarahan dan frustasi yang tidak terkendali. Setelah tantrum, terkadang balita memiliki beberapa kekhawatiran. Kekhawatiran yang biasany...
Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 pada anak usia 6-12 tahun adalah usaha perlindungan ekstra bagi anak dan orang-orang di sekitarnya. Ada setidaknya 4 fakta yang perlu kamu ketahui terkait dengan pela...
Perkembangan motorik kasar adalah perkembangan gerak yang meliputi otot besar berupa keseimbangan dan koordinasi antar anggota tubuh. Perkembangan motorik setiap anak berbeda-beda satu dengan yan...