Penyebab & Gejala Preeklampsia pada Ibu Hamil

Jumat, 07 Januari 2022 | 12:48 WIB Penulis :


 

Penyebab Preeklampsia

Meskipun penyebab preeklampsia pada ibu hamil belum diketahui secara pasti, para ahli percaya kondisi ini dimulai pada plasenta, yaitu organ yang memelihara janin selama kehamilan.

Pada awal kehamilan, pembuluh darah baru berkembang dan berevolusi secara efisien mengirimkan darah ke plasenta.

Pada wanita dengan preeklampsia, pembuluh darah tampaknya tidak berkembang dengan baik.

Pembuluh darah ini lebih sempit daripada pembuluh darah normal dan bereaksi berbeda terhadap sinyal hormonal, yang membatasi jumlah darah yang dapat mengalir melaluinya.

Penyebab preeklampsia pada ibu hamil dapat mencakup perkembangan abnormal, seperti:

  • Aliran darah ke rahim
  • Kerusakan pada pembuluh darah
  • Masalah pada sistem kekebalan tubuh
  • Faktor genetika

 

Penyebab Preeklampsia pada Ibu Hamil

Preeklampsia pada ibu hamil kadang-kadang berkembang tanpa gejala apapun. Tekanan darah tinggi pada ibu hamil dapat berkembang secara perlahan, namun lebih sering mendadak.

Pemantauan tekanan darah adalah bagian penting dari perawatan prenatal. Nah, Moms sebaiknya perlu waspada, sebab tekanan darah tinggi pada ibu hamil umumnya adalah tanda pertama dari preeklampsia.

Ciri-ciri preeklampsia lainnya dilansir dari WebMD termasuk:

  • Kelebihan protein urine pada ibu hamil (proteinuria) atau tanda-tanda lain masalah ginjal
  • Sakit kepala parah
  • Gangguan penglihatan, termasuk melemahnya daya penglihatan sementara, penglihatan kabur atau sensitivitas cahaya
  • Nyeri perut bagian atas, biasanya di bawah tulang rusuk di sisi kanan
  • Mual atau muntah
  • Pengeluaran urine menurun
  • Penurunan kadar trombosit dalam darah (trombositopenia)
  • Gangguan fungsi hati
  • Sesak napas, yang disebabkan oleh cairan dalam paru-paru
  • Kenaikan berat badan secara tiba-tiba dan pembengkakan (edema) khususnya di wajah dan tangan sering kali menyertai preeklampsia. Tapi ciri ini juga terjadi pada kebanyakan kehamilan normal, sehingga tidak bisa dianggap gejala utama preeklamsia.

Preeklampsia dapat terjadi sedini 20 minggu setelah kehamilan, tetapi itu jarang terjadi. Gejala sering dimulai setelah 34 minggu dan dalam beberapa kasus, gejala berkembang setelah lahir, biasanya dalam 48 jam setelah melahirkan dan cenderung menghilang dengan sendirinya.

 

Source: https://www.orami.co.id/

Artikel Lainnya

 Bayi dikatakan mengalami hipotermia jika suhu tubuhnya berada di bawah 35 derajat Celsius. Dalam kondisi normal, suhu tubuh manusia adalah sekitar 37 derajat Celsius. Cuaca dingin, misalnya s...

Mungkin Moms pernah mendengar bahwa lidah buaya merupakan tanaman dengan berbagai khasiat. Lidah buaya juga seringkali dipakai sebagai salah satu bahan dalam skincare, termasuk skincare ...

Menurut para ahli perkembangan anak usia dini, tahun-tahun pertama kehidupan anak merupakan waktu yang sangat penting untuk belajar. Nah, kalau Anda bingung, apa lagi yang bisa Anda lakukan untuk mens...

Salt therarpy terbagi menjadi dua kategori utama: Terapi Garam Basah dan Terapi Garam Kering. Masing-masing memiliki metode penerapannya sendiri yang bisa Moms lakukan di rumah. Berikut di ant...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................