Ibu tentu sudah sering mendengar berbagai macam manfaat musik bagi anak maupun bayi, termasuk ketika ia masih berada dalam kandungan. Walau banyak yang meyakini bahwa musik klasik adalah musik terbaik...

Senin, 14 Maret 2022 | 13:59 WIB Penulis :
Apa Itu Takipnea?
Takipnea merupakan sebuah kondisi pernapasan yang begitu cepat atau lebih cepat dari normalnya [1,2,9].
Jika kecepatan pernapasan normal pada anak-anak adalah 44 nafas/menit dan orang dewasa 12-20 nafas/menit, maka jika lebih dari itu sudah tergolong sebagai takipnea [1,2].
Takipnea kerap dianggap sama dengan kondisi hiperventilasi, dispnea dan hiperpnea padahal keempatnya merupakan jenis gangguan kesehatan berbeda.
Takipnea dapat terjadi pada bayi maupun orang dewasa, dan berikut ini merupakan sejumlah faktor yang mampu menjadi penyebabnya :
Pada saat demam, nafas penderita menjadi lebih cepat dan kondisi ini merupakan kondisi takipnea [2].
Kecepatan pernafasan yang meningkat sebenarnya merupakan sebuah tanda untuk menghilangkan panas dari tubuh [2].
Pengonsumsi obat-obatan seperti obat stimulan dan aspirin dapat mengalami efek samping, salah satunya adalah takipnea [6,9].
Namun biasanya, efek samping akan hilang dengan sendirinya ketika konsumsi dihentikan [6,9].
Ketidakseimbangan asam basa dalam tubuh menjadi penyebab lainnya takipnea dapat terjadi, seperti basa yang berkurang atau asam yang berlebih [1].
Jika tubuh kelebihan asam, maka kondisi asidosis metabolik dapat terjadi [1].
Dalam upaya tubuh membuang kelebihan asam, karbon dioksida juga ikut terbuang lebih banyak dari paru sehingga takipnea dialami [1].
Takipnea dapat terjadi saat hiperkapnia dan hipoksemia terjadi pada seseorang [7,8].
Hiperkapnia adalah ketika kadar karbon dioksidan meningkat dalam darah, sedangkan hipoksemia adalah ketika kadar oksigen menurun dalam darah [7,8].
Gangguan atau keabnormalan pada otak dapat menjadi penyebab takipnea lainnya [9].
Tumor otak adalah salah satu kondisi yang mampu memicu timbulnya takipnea [9].
Beberapa kondisi terkait sistem kardiovaskular atau jantung, seperti gagal jantung, mampu meningkatkan risiko takipnea [1,2,9].
Bahkan kadar tiroid rendah dan anemia mampu menyebabkan perubahan pada sistem kardiovaskular yang kemudian memicu takipnea [1,2,9].
Penyakit pada organ paru-paru mampu menjadi penyebab meningkatnya kadar karbon dioksida maupun menurunnya kadar oksigen [1,2,9].
Nafas menjadi lebih cepat sebagai respon sekaligus upaya mengembalikan tingkat kecepatan pernafasan ke normal [1,2,9].
Beberapa jenis penyakit paru yang dimaksud adalah emboli paru, pneumotoraks, fibrosis paru, asma, penyakit paru obstruktif kronis, dan pneumonia, serta penyakit paru lainnya [1,2,9].
Tinjauan Demam, efek penggunaan obat atau penempuhan tindakan medis, asam basa dan oksigen serta karbon dioksida yang tak seimbang, hingga masalah jantung, otak, dan/atau paru mampu menjadi penyebab takipnea terjadi.
Ketika terjadi takipnea, penderita umumnya tak menunjukkan gejala, hanya saja pada beberapa kasus lain berikut ini adalah keluhan atau gejala yang paling umum [1,2,9] :
Souce: https://idnmedis.com/takipnea#idnmedis_ref
Ibu tentu sudah sering mendengar berbagai macam manfaat musik bagi anak maupun bayi, termasuk ketika ia masih berada dalam kandungan. Walau banyak yang meyakini bahwa musik klasik adalah musik terbaik...
Popok merupakan salah satu kebutuhan bayi. Sayangnya, pemakaian popok yang tidak baik sering kali menyebabkan ruam. Lantas, bagaimana cara mengobati sekaligus mengatasi ruam popok agar tidak kemb...
Ada berbagai bentuk interaksi dan permainan yang bisa Moms stimulasi untuk bayi usia 8 bulan setiap hari di rumah. Jika hal ini rutin dilakukan, maka tumbuh kembang bayi akan lebih optimal. Tentu saja...
Terkadang susah membuat anak mau makan. Anak justru maunya ngemil. Kalau begitu siasati saja Bunda. Daripada memaksakan anak untuk makan hingga ia menangis, turuti saja jika ia ingin ngemil, tapi... p...
WhatsApp ×