Makanan atau minuman yang menggunakan gula sebagai pemanis pasti sangat disukai oleh anak-anak. Namun sayangnya, tidak semua gula aman dikonsumsi oleh anak. Di bawah ini beberapa jenis gula berikut de...
Jumat, 28 Juli 2023 | 16:23 WIB Penulis :
Dermatitis atopik (DA) merupakan peradangan kulit yang bersifat kronis berulang, disertai rasa gatal, timbul pada tempat tertentu dan berhubungan dengan penyakit atopi/alergi lainnya, misalnya rinitis alergi dan asma bronkial.1
Insidensi/ tingkat kejadian dermatitis atopik sebesar 12% dan pada dewasa 7.2%. Pada umumnya 60% kejadian dermatitis atopik dapat terjadi pada masa kanak-kanak sebelum usia 1 tahun dan 90% terjadi saat anak masuk usia 5 tahun.2,3
Dermatitis atopik bersifat multifaktorial, artinya tidak hanya ada satu penyebab, tetapi banyak kemungkinan penyebabnya. Hal ini terjadi ketika barier kulit kita rusak yang menyebabkan kulit menjadi lebih sensitif dan rentan terhadap iritasi, alergen, dan faktor lingkungan lainnya.
Faktor pemicu yang dapat mencetuskan terjadinya dermatitis atopik antara lain:
– Kain wol kasar
– Kulit kering
– Infeksi kulit
– Panas dan keringat
– Stress
– Produk pembersih
– Tungau debu dan bulu hewan peliharaan
– Serbuk sari
– Asap dari tembakau
– Udara dingin dan kering
– Wewangian
– Bahan iritan lainnya
– Rasa gatal yang ringan sampai hebat
– Kulit kering
– Ruam kemerahan atau bengkak pada kulit
– Kulit lepuh/lecet
– Kulit menebal
Dermatitis atopik biasanya berkembang di area lipatan seperti di belakang lutut atau di bagian dalam siku. Tapi bisa terjadi dimana saja seperti :
-Tangan dan jari.
– Kaki dan jari kaki.
– Lengan.
– Kaki.
– Kelopak mata.
– Bibir.
1. Pemberian Emolient atau pelembab tanpa pewangi
Pemberian emollient merupakan step penting untuk mencegah dan mengobati dermatitis atopik, hal ini dapat membantu untuk mempertahankan kelembapan kulit, mengurangi keparahan penyakit, dan mengurangi kekambuhan. Emolien dengan kandungan lipid (minyak) tinggi dan rendah air direkomendasikan karena keefektifannya untuk mempertahankan kelembaban kulit. Salep memiliki kadar tinggi lipid, diikuti dengan krim dan kemudian lotion.
2. Mandi teratur
Mandi teratur dapat membantu melembabkan dan membersihkan kulit, menghilangkan sisik, kerak, bakteri, alergen, dan iritan.7 Disarankan untuk mandi sekali sehari dengan air suam-suam kuku kurang lebih lima sampai 10 menit.8
Sebaiknya menggunakan soap-free, bebas pewarna, bebas pewangi. Setelah mandi, tepuk kulit basah yang kering; dan oleskan emolien dalam waktu tiga menit setelah mandi untuk membantu menjaga kelembapan.
3. Obat2an khusus
Obat2an khusus seperti kortikosteroid dan antihistamin dapat membantu untuk mengobati dermatitis atopik namun namun perlu pemantauan tenaga medis. Antibiotik diperlukan jika ada infeksi sekunder pada kulit.
4. Fototerapi Ultraviolet dan Imunomodulator Sistemik.
Narrow band ultraviolet B phototherapy adalah lini kedua yang efektif untuk pengobatan sedang sampai berat pada dermatitis atopik.9 Fototerapi dapat mengurangi peradangan kulit dengan efek samping yang minimal.
Source : rsiabinamedika.com/
Makanan atau minuman yang menggunakan gula sebagai pemanis pasti sangat disukai oleh anak-anak. Namun sayangnya, tidak semua gula aman dikonsumsi oleh anak. Di bawah ini beberapa jenis gula berikut de...
Belakangan ini sedang marak kasus seorang baby sitter yang menjaga anak asuhnya secara kasar dan tidak bertanggung jawab. Kasus ini tentunya membuat banyak ibu merasa resah dan takut untuk m...
Kulit bayi lebih sensitif dibanding orang dewasa sehingga banyak produk perawatan kulit yang dirancang khusus untuk si kecil. Kalau tidak hati-hati, kulit bayi yang masih sensitif bisa iritasi ba...
Semua Bunda berusaha agar anaknya tumbuh sehat dan cerdas. Apa pun akan Bunda lakukan, mulai dari memberi stimulasi yang tepat hingga makanan terbaik yang bergizi optimal. Semua itu diberikan pada ana...