Mengenal Apa Itu Bisulan Istilah bisulan tentu saja sudah tidak asing bagi sebagian besar orang karena sering dibicarakan oleh banyak orang. Bisulan atau furunkel merupakan benjolan...
Jumat, 01 Oktober 2021 | 16:12 WIB Penulis :
Menurut desainer interior Anies Alkuratu, warna adalah senyawa dari interior. Kaitannya cukup erat dengan emosi anak. Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam memilih warna untuk anak, terutama pada ruang-ruang yang sering ditempati anak seperti ruang tidur, kamar mandi, ruang bermain, dan ruang belajar.
Ruang-ruang lain seperti ruang tamu, ruang makan, dan ruang keluarga tak memberi pengaruh cukup besar pada anak. Warna-warna yang lebih disarankan adalah warna-warna cerah yang dapat dioptimalkan untuk merangsang kreativitas, memberi semangat, memengaruhi rasa estetika, memperkuat daya imajinasi, dan memperkuat rangsangan motorik. Selain itu, anak pun memiliki reaksi positif terhadap warna cerah, seperti pink, biru, maupun merah. Reaksi negatif pun akan diberikan pada warna-warna gelap seperti coklat, hitam, serta abu-abu.
Merah: dinamis, bersemangat, menstimulasi, aktif, kuat, hangat, agresif. Bila terlalu banyak, warna ini dapat menimbulkan kemarahan, tekanan, ketidaksabaran, intimidasi, dendam, dan suasana ribut. Sebaiknya, jangan digunakan untuk kamar bayi (di bawah 1 tahun).
Kuning: warna yang susah ditangkap mata, ceria, hangat, dan berenergi. Warna ini tidak cocok digunakan di kamar tidur anak, terutama untuk kuning yang terlalu terang, karena bisa menyebabkan silau dan sulit untuk beristirahat.
Biru: warna yang paling nyaman untuk mata, menenangkan, aman, menerima, sabar. Terlalu banyak warna biru dapat menyebabkan rasa dingin dan membuat anak jadi pasif. Jika ingin menggunakan warna biru, pilih yang warnanya tidak terlalu pucat sehingga tak terkesan dingin.
Hijau: rileks, sepi, natural, menenangkan dan terkesan malu-malu. Terlalu banyak hijau, akan membuat anak menjadi malas, sehingga untuk menetralisir dapat dikombinasikan dengan merah atau oranye.
Oranye: percaya diri, ramah, penuh keceriaan. Warna oranye di kamar bisa membuat anak selalu terjaga, sehingga harus dikombinasikan dengan warna lain. Jika terlalu banyak oranye, bisa membuat ruangan terasa gelap, sehingga memerlukan banyak cahaya yang masuk.
Ungu: bisa meningkatkan imajinasi anak dan kreativitas. Tapi terlalu banyak ungu juga bisa membuat mood anak terganggu dan menyebabkan anak terlalu ingin berkuasa.
Lilac: terkesan spiritual. Jangan gunakan lilac di kamar anak laki-laki karena bisa membangkitkan sifat feminin. Agar tak terasa hambar, padukan dengan warna hitam atau perak.
Source : https://properti.kompas.com/
Mengenal Apa Itu Bisulan Istilah bisulan tentu saja sudah tidak asing bagi sebagian besar orang karena sering dibicarakan oleh banyak orang. Bisulan atau furunkel merupakan benjolan...
Seperti yang di kutip www. happysciencemom.com, makanan-makanan berikut ini terbukti mampu menenangkan anak dan membuatnya merasa relaks. Mulailah masukan makanan ini dalam daftar menu sehat untuk bal...
Pada usia lima tahun, anak akan belajar mengenai karakteristik jam, jarum panjang dan jarum pendek, atau membaca angka pada jam digital. “Bunda dapat membimbing anak untuk memahami peristiwa ter...
Kerontokan rambut anak bukan hanya dipicu ketidakcocokan pemakaian produk tata rambut Rambut rontok bukan hanya masalah bagi orang dewasa dan lansia. Bayi dan anak-anak pun bisa mengalaminya. Jika ...