Mari kita mulai aktivitas seru di dalam rumah yang membuat si Kecil turut belajar melalui sebuah eksperimen Sains yang aman untuk si Kecil. Salah satu aktivitas yang direkomendasikan adalah mencipt...
Jumat, 20 Januari 2017 | 16:45 WIB Penulis : Erni Wulandari
"Semua anak pasti pernah mengalami demam. Kondisi ini memang umum terjadi pada semua orang termasuk si kecil. Dalam ilmu medis bayi di katakan demam jika suhu tubuhnya mencapai 38 derajat Celcius atau lebih.
Sebagai orang tua Bunda tentunya khawatir dan panik ketika mendapati si keci terasa panas. Bunda tidak perlu tergesa-gesa ke dokter ketika menhadapi situasi semacam ini. Ada kalanya demam pada bayi adalah suatu kondisi yang normal terjadi dan bisa di tangani di rumah.
Demam sendiri sebenarnya sebuah gejala. Kondisi ini biasanya menjadi pertanda bahwa tubuh si kecil sedang melawan penyakit. Contohnya demam karena efek imunisasi. Demam bisa dianggap menjadi bukti sistem kekebalan tubuhnya bekerja dengan baik. Dengan kata lain, kinerja tubuh bayi berjalan normal.
Demam juga bisa menyerang anak jika dia terlalu lama beraktivitas diluar ruangan saat cuaca panas. Atau bisa juga terjadi ketika Bunda memakaikan baju yang terlalu maka Bunda tidak perlu khawatir secara berlebihan jika tubuh si kecil terasa panas, tapi si kecil masih terlihat aktif dan masih mau minum susu.
Meski begitu ada kondisi tertentu yang membutuhkan perhatian lebih. Bunda harus waspada ketika anak mengalami demam yang disertai dengan tanda-tanda berikut :
* Tidak Nafsu makan
* Terlihat lesu dan tidak bersemangat saat diajak bermain
* Tidak responsif
* Memiliki ruam
* Uring-uringan saat tidur
* Pernafasannya terganggu
* terlihat tanda-tanda dehidrasi, seperti mulut kering, tidak ada air mata saat menangis atau popok tidak sebasah biasanya
* Kejang
Selain itu BUnda harus segera membawa si kecil ke dokter jika dia berusia dibawah 3 bulan saat demam. Si kecil harus cepat ditangani dokter karena demam pada usia tersebut berpotensi menandakan bahwa bayi mengalami konsidi yang serius.
Demam pada usia dini butuh perhatian khusus secara medis karena bayi usia 3 bulan kebawah tidak memiliki lapisan pelindung antara aliran darah dan sistem saraf pusa yang cukup tebal. Kemungkinan mikroorghanisme menyebar dan merusak jaringan saraf dengan cepat.
Mari kita mulai aktivitas seru di dalam rumah yang membuat si Kecil turut belajar melalui sebuah eksperimen Sains yang aman untuk si Kecil. Salah satu aktivitas yang direkomendasikan adalah mencipt...
Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik utama pada anak yang sifatnya kronis dan potensial mengganggu tumbuh kembang anak. Pada anak dikenal 2 jenis diabetes yang paling banyak dijumpai, y...
Problem kulit seringkali mengintai anak-anak. Terutama anak usia sekolah dasar. Bukan hanya karena kulit mereka yang masih sangat rentan dan sensitif, tetapi juga karena anak-anak berisiko terkena vir...
Kegemaran anak mengoleksi benda-benda tertentu sering dianggap kurang kermanfaat. Apalagi jika anak sudah bosan, benda-benda tersebut menjadi tidak terawat dan berakhir di tempat sampah. Dari segi eko...