Kesibukan anak tentu bertambah setelah ia masuk sekolah. Anak harus fokus belajar di sekolah, lalu mengikuti kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler, les tambahan, dan mengerjakan PR. Belum lagi, ia membutu...
Jumat, 03 Maret 2017 | 15:33 WIB Penulis : Erni Wulandari
Potensi jenius atau tidaknya seorang anak bisa dilihat sejak ia usia 2 tahun, lewat tanda-tanda yang ia miliki.
Anak genius adalah anak yang memiliki kemampuan melebihi anak seusianya. Untuk memastikan, menurut www.idai.co.id, Bunda bisa mengajak anak melakukan tes IQ, yang bisa dilakukan di usia 3 tahun. Anak yang memiliki IQ 130 atau lebih dikategorikan sebagai anak genius. Sementara tingkat kecerdasan rata-rata adalah 85-115. Meskipun begitu, betapa pun tingginya kecerdasan seorang anak, ia tetap perlu diasah dan belajar untuk mengoptimalkannya.
Sebagai permulaan, Bunda bisa mengetahui potensi genius tidaknya seorang anak saat ia berusia 2 – 4 tahun.
Menurut laman, www.nagc.org, yang dimemilik National Association for Gifted, organisasi yang mengusung misi mengoptimalkan kemampuan anak-anak genius, tanda-tanda yang umum dimiliki oleh anak genius antara lain adalah:
1. Belajar dengan cepat. Misalnya ia bisa menyusun puzzle dengan cepat dan tepat melebihi kemampuan yang dilakukan oleh anak seusianya.
2. Memiliki daya ingat yang kuat. Ia bisa mengingat persis kalimat yang ia dengar saat Bunda membacakan buku.
3. Menguasai kosakata dan membuat kalimat lengkap melebihi anak seusianya.
4. Menikmati aktivitas memecahkan masalah khususnya saat bermain angka.
5. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan sering mengajukan pertanyaan yang ‘tak terduga”. Misalnya, anjing punya bokong tidak? Atau kupu-kupu di mana tidurnya?
6. Memiliki selera humor yang tinggi saat merespon sesuatu atau celetukan-celetukannya yang membuat orang sekelilingnya tertawa.
7. Memiliki daya imajinasi yang kuat. Di masa prasekolah misalnya ia mengaku punya teman imajiner yang ia beri nama dan sering ia ajak bicara.
8. Memiliki rentang waktu konsentrasi yang lebih lama dibanding anak seusianya.
Kesibukan anak tentu bertambah setelah ia masuk sekolah. Anak harus fokus belajar di sekolah, lalu mengikuti kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler, les tambahan, dan mengerjakan PR. Belum lagi, ia membutu...
Moms, Anda sekeluarga senang menonton film di bioskop? Anda juga bisa ajak balita untuk menonton, lho. Menonton bisa jadi rekreasi bagi Si Kecil yang menyenangkan. Selain terhibur, menonton juga memil...
Di masa ini banyak sekali masalah yang timbul. Misalnya, satu gigi mau tumbuh, gigi lain berlubang. Atau salah satu gigi tumbuhnya miring, sedangkan gigi lainnya sulit menembus gusi sehingga menimbulk...
Mainan dari barang bekas untuk anak TK tidak hanya menghibur tetapi juga mengajarkan mereka tentang pentingnya daur ulang dan kreativitas. Terlebih, salah satu cara untuk menghemat pengeluaran bias...