Dari sebutir buah kelapa, banyak manfaat yang dapat balita dapatkan. Apa saja? 1. Komposisi air kelapa mengandung kalium, natrium, gula, dan sodium, sehingga mirip dengan oralit. Air kelapa ak...
Jumat, 31 Maret 2017 | 11:00 WIB Penulis : Erni Wulandari
Kegiatan minum susu perlu dibiasakan pada anak secara rutin agar tubuhnya sehat dan kuat. Namun, bagaimana jika ia menolak minum susu? Jangan panik dulu, Bunda. Mungkin hanya perlu sedikit taktik untuk memancing anak agar mau meraih segelas susu kemudian meminumnya. Karena pada dasarnya, aktivitas minum susu itu sendiri sudah menjadi kebiasaan anak sejak ia lahir melalui breastfeeding dari Bunda. Namun, seiring dengan bertambahnya usia anak, gairah minum susu itu berkurang karena berbagai hal.
Cara Bunda mengajak anak minum susu dapat menentukan apakah kebiasaan minum susu pada anak akan berlanjut atau tidak. Sebagai gambaran, ketika anak tidak mau minum susu tetapi Bunda terus memaksanya, anak bisa jadi menangkap situasi yang tidak menyenangkan sehingga muncul emosi negatif, baik pada anak maupun Bunda sendiri. Dengan demikian, minum susu diasosiasikan sebagai kegiatan yang 'mengancam' yang berakibat anak semakin tidak mau minum susu bahkan perilaku minum susu pun akan menghilang. Selain itu, adanya pilihan konsumsi makanan tidak sehat yang disediakan di meja membuat anak tidak fokus pada kebiasaan yang sedang dibangun. Ditambah lagi tidak adanya momen minum susu untuk seluruh keluarga di rumah.
Psikolog anak, remaja dan keluarga Roslina Verauli, M.Psi, yang ditemui pada acara Kampanye 'Saatnya Keluarga Minum Susu Sekarang' bersama Frisian Flag, memberikan tips bagi para orang tua untuk menumbuhkan kembali kebiasaan minum susu yang telah berkurang atau bahkan hilang dengan teknik ABC (Antesedence-Behavior-Concequences). Ketika konteks (A) tidak diciptakan maka (B) perilakunya tidak akan muncul, dan sebagai konsekuensi (C) anak menikmati kegiatan lain, seperti main gadget.
Lalu bagaimana agar perilaku minum susu kembali muncul di tengah keluarga? Pertama kali, sebelum mengajak anak dan seluruh keluarga minum susu, lahirkan emosi positif Anda, agar kegiatan tersebut menjadi momen keakraban bagi seluruh keluarga. Ketika semua sudah berkumpul, hadirkan susu disana. Orang tua bertugas sebagai pemberi petunjuk dengan berkata, “Bunda tuang ya, susunya”. Saat itu yang muncul adalah emosi positif yang akan dapat membuat perilaku minum susu akan tampil lagi esok hari.
Keakraban yang dibangun dari kegiatan ini banyak memberi dampak positif bagi anak yaitu meningkatkan kecerdasan, perilaku anak menjadi friendly, bertanggung jawab, dan responsif. Dengan demikian, tidak hanya hubungan antar keluarga semakin erat tetapi juga lebih sehat.
Dari sebutir buah kelapa, banyak manfaat yang dapat balita dapatkan. Apa saja? 1. Komposisi air kelapa mengandung kalium, natrium, gula, dan sodium, sehingga mirip dengan oralit. Air kelapa ak...
Seiring berjalannya waktu, jumlah pekerjaan rumah akan meningkat. Hal ini disebabkan karena jumlah atau usia anggota keluarga bertambah sehingga keperluan dan kebutuhannya juga meningkat. Beberapa ...
Bunda sering merasa kesal melihat anak suka coret-coret dinding? Perasaan jengkel memang tidak bisa dihindarkan. Tapi tahukah Bunda jika coretan yang dibuat si kecil merupakan bagian dari proses pertu...
Pemberian vaksin adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyebaran penyakit menular. Salah satu vaksinasi yang sangat penting untuk anak adalah vaksin campak. Vaksin campak adalah vak...