Beberapa kepala daerah di Indonesia termasuk Gubernur DKI Jakarta meliburkan anak-anak sekolah selama 14 hari, 16-29 Maret 2020 untuk mencegah penyebaran virus corona Covid-19. Masa inkubasi virus cor...
Senin, 04 Februari 2019 | 11:06 WIB Penulis : Erni Wulandari
Anak sejatinya tidak ada yang nakal, Moms. Hanya beberapa anak ada yang sulit diberi tahu. Bahkan, beberapa anak sangat sulit diajari disiplin.
Pendiri Situs Gentleparenting, Sarah Ockwell-Smith, dalam bukunya The Gentle Discipline mengatakan, saat mengajarkan disiplin, orang tua perlu memahami pemicu anak berperilaku kurang tepat. Menurut Sarah, kadang orang tua sering 'meledak' emosinya ketika anak susah disiplin. "Jadi, kita sebagai orang tua memang harus memahami anak. Kadang menerima saat anak tantrum atau emosinya meledak nggak masalah. Disiplin memang perlu. Otak manusia berbeda secara dramatis dari bayi hingga remaja, bahkan dewasa, yang berarti tidak realistis mengharapkan anak-anak berperilaku sama seperti orang dewasa," kata Sarah, yang merupakan hypnoterapis dan psikoterapis.
Sarah bilang, kesalahpahaman selama ini yang sering orang tua lakukan, anak dianggap belajar paling baik dengan hukuman dan dipermalukan. Kenyataannya tidak begitu, Moms. Ya, karena menurut Sarah, orang tua harus membuat anak-anak merasa lebih baik. Sarah mengutip pernyataan psikolog Amerika Abraham Maslow, yang mengatakan bahwa metode disiplin yang berfokus pada mempermalukan atau menghukum melalui bentuk-bentuk pengucilan sosial, dianggap tidak pas untuk anak. Menurut Abraham, rasa cinta, memiliki, dan menghormati adalah dasar untuk disiplin yang baik.
Tentang kapan anak diajarkan disiplin, psikolog dari Tiga Generasi, Annelia Sari Sari, MPsi, mengatakan bahwa kedisiplinan tak melulu perlu diajarkan ketika anak sudah berusia cukup besar, tapi juga bisa dilakukan bahkan sejak anak lahir. Misalnya mendisiplinkan anak tentang jam makan dan jam tidur. "Disiplin itu tidak 'ujuk-ujuk' anak mengerti, tapi harus diajarkan sejak lahir. Jam berapa anak tidur, mandi dan makan. Ketika orang tua membiasakan anak dengan kedisiplinan, maka saat besar, anak akan tertanam tetap seperti itu. Jadi bisa lebih terkontrol," kata Annelia, dikutip dari detikcom.
Sementara itu, Sarah bilang, sebelum mengajarkan disiplin, orang tua perlu memahami cara belajar si kecil. Apa anak termasuk tipe visual, auditori, membaca atau menulis, bahkan kinestetik?
1. Visual
Cara terbaik belajar ini dengan melihat. Mereka cenderung unggul dalam seni, fotografi, film, suka menggambar, dan bereksperimen dengan warna.
2. Auditori
Auditori belajar melalui pendengaran. Mereka merespons dengan baik saat mendengarkan orang lain berbicara dan belajar apa pun yang terkait dengan musik. Mereka cenderung unggul dalam menyanyi atau memainkan alat musik dan memiliki emosi yang kuat sebagai reaksi terhadap musik.
3. Baca dan tulis
Anak tipe ini belajar melalui kata-kata. Mereka suka membaca dan menulis. Tipe anak seperti ini sering digambarkan memiliki cara belajar dengan berbicara.
4. Kinestetik
Kinestetik belajar lebih baik melalui sentuhan. Mereka 'hands on' dan suka belajar dengan menyentuh dari pada membaca instruksi. Biasanya anak tipe ini unggul dalam olahraga dan suka bergerak. Mereka tidak suka diam.
Sumber : haibunda
Beberapa kepala daerah di Indonesia termasuk Gubernur DKI Jakarta meliburkan anak-anak sekolah selama 14 hari, 16-29 Maret 2020 untuk mencegah penyebaran virus corona Covid-19. Masa inkubasi virus cor...
Jakarta - Tahukah Bunda, ASI pertama yang diberikan setelah kelahiran bayi memiliki manfaat yang sangat besar. ASI yang disebut dengan kolostrum ini dihasilkan dari kelenjar susu Bunda selam...
Kemampuan anak untuk mendengarkan nasihat perlu dilatih sejak dini, agar anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang taat aturan. Namun, kebanyakan anak-anak masih belum mau mendengarkan orang tua mereka, ...
Sejak anak mulai berjalan, kaki merupakan bagian tubuh yang berperan besar dalam mendukung proses perkembangan balita untuk latihan berjalan. Saat ini, kaki juga menanggung beban terberat. Saat ...