Membangun Kebiasaan Membaca Pada Si Kecil

Rabu, 26 Juni 2019 | 10:57 WIB Penulis : Erni Wulandari


Membaca itu asyik! Wawasan bertambah, imajinasi berkembang, kreativitas meningkat, dan lebih fokus! Agar Si Kecil suka membaca, bangun kebiasaan membaca sejak dini. Si Kecil harus diperkenalkan pada kebiasaan membaca yang baik. Caranya:

Bacakan buku untuk anak. Si Kecil senang mendengarkan cerita, apalagi dibacakan dengan suara keras, karena setiap kata yang diucapkan terdengar jelas. Dengan intonasi dan peragaan, semakin mudah bagi Si Kecil untuk memahami dan menghayati cerita. Tanamkan kebiasaan baca buku melalui kegiatan mendongeng atau membacakan buku cerita sebelum tidur.

Sediakan ruang baca.???Buat sudut baca atau perpusataan mini di rumah. Atur buku Si Kecil di rak bagian  bawah agar buku mudah diambil dan dikembalikan lagi oleh Si Kecil sendiri. Alasi lantai dengan karpet dari bahan karet agar tidak memerangkap debu, dan Si Kecil tetap dapat membaca buku di lantai dengan nyaman. Atau,taruh sofa mini ukuran anak dan pasang lampu baca yang cukup terang.  

Bebas meletakkan buku. Buku dapat dibaca di mana saja dalam setiap kesempatan. Letakkan  buku  di meja di setiap ruang tamu untuk merangsang Si Kecil memanfaatkan waktu senggang serta mengusir kebosanan dengan membaca buku. Bebaskan SI Kecil meletakkan bukunya di tempat-tempat yang mudah dijangkau, misalnya di atas meja kecil di samping tempat tidur, di ruang tamu, di dapur, atau di rak dinding toilet.

Jadi anggota perpustakaan. Moms tak harus selalu membeli buku, ajak Si Kecil untuk pinjam buku di taman bacaan atau perpustakaan. Libatkan Si Kecil saat  mendaftar menjadi anggota taman bacaan atau perpustakaan. Si Kecil pasti akan senang punya kartu perpustakaan. Ini memberi kesempatan kepadanya untuk meminjam buku atas namanya sendiri,dan mendapat kesempatan untuk memutuskan pilihan terhadap buku-buku yang ingin dipinjam dan dibaca.

Ajak rutin ke perpustakaan. Tetapkan jadwal rutin pergi ke perpustakaan, misalnya dua kali dalam sebulan. Biarkan Si Kecil mempelajari suasana di perpustakaan sambil duduk membaca buku di meja dan kursi yang tersedia. Ini juga akan membuka peluang kepada Si Kecil untuk bersosialisasi dengan anak-anak lain di situ yang membaca buku-buku.

 Jangan paksa anak membaca. Bebaskan Si Kecil membaca kapan pun dia mau, jangan dipaksa, beri contoh saja. Saat Si Kecil tergerak untuk duduk di samping Moms,barulah ajak Si Kecil untuk berbagi cerita isi buku yang sedang Moms baca. Sebutkan hal-hal menarik di dalam buku tersebut yang mengundang rasa ingin tahu Si Kecil untuk mengetahui lebih lanjut. Atau,biarkan Si Kecil menentukan halaman mana yang ingin dibacanya.

Lakukan kegiatan sesuai tema. Kaitkan buku bacaan dengan realita dan kegiatan sehari-hari. Misalnya, Si Kecil sangat menyukai buku tentang  mobil. Ajak SI Kecil membantu mencuci mobil, ke bengkel, atau mengisi bensin.  Jelaskan pada Si Kecil mengapa mobil harus dicuci diganti oli dan diisi bensin.

Manfaatkan album foto dan film. Minat Si Kecil terhadap tema yang dibacanya di dalam buku dapat Moms dukung dengan  foto yang Moms koleksi di dalam album foto biasa, iPad atau notebook, serta aneka film dengan tema yang berkaitan.

Ajak anak membuat buku cerita.Si Kecil senang bercerita, kadang-kadang kenyataan dibumbui khayalan. Tuliskan di kertas cerita yang dibuat Si Kecil. Kemudian pindahkan di atas kertas yang lebih bagus. Kumpulkan cerita-cerita itu menjadi satu buku. Lubangi kertas, kemudian ikat dengan tali atau benang warna-warni. Hiasi dengan gambar. Misalnya Moms yang membuat gambar,Si Kecil yang mewarnai gambar itu. Kegiatan ini selain membangun minat baca yang baik juga menggali bakat mengarang dan menulis Si Kecil.

Beri contoh yang baik. Kebiasaan membaca yang Moms lakukan adalah contoh nyata yang dapat dilihat. Si Kecil akan melihat dan meniru. Tunjukkan pada Si Kecil kebiasaan membaca apa saja. Berikan pula contoh membaca dengan posisi tubuh yang benar, tidak sambil tiduran misalnya. Perhatikan juga penerangan saat membaca serta jarak baca yang sehat untuk mata, yakni sekitar 30 cm dari mata.

 

 

Sumber: Ayahbunda

Artikel Lainnya

1. Gigi Susu Lebih Rentan Terhadap Karies Karies pada gigi susu lebih mudah menyebar daripada pada gigi permanen. Mengutip laman Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia, hal itu disebabkan enamel pada gi...

Setiap anak pasti memiliki pertumbuhan gigi yang berbeda-beda. Ada banyak mitos dan fakta yang biasa beredar di kalangan masyarakat terkait pertumbuhan gigi ini. Baik dari orang lain ataupun orang ter...

Mengingat cuaca saat ini memasuki puncak musim penghujan, harus ekstra menjaga kesehatan anak selama di perjalanan. Jangan sampai anak sakit karena salah makan atau justru melewatkan waktu makannya. ...

Demam menjadi salah satu gejala yang paling sering dialami anak-anak. Meskipun demam biasa terjadi pada anak rasanya tetap khawatir ya, Bunda, kalau anak sakit dalam kondisi pandemi COVID-19 sepe...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................