Dongeng Ayah Sebelum Tidur

Kamis, 06 Desember 2018 | 09:35 WIB Penulis : Erni Wulandari


Tidak penting berapapun usia anak, mendengarkan cerita atau dongeng, merupakan aktivitas yang sangat menyenangkan. Suara ayah dan cara ayah men­­dongeng memiliki keajaiban. Riset dari universitas Harvard, AS, menyebut, anak-anak yang didongengi oleh ayah dan ibunya memiliki kemampuan berbahasa dan berbicara yang lebih bagus, dibandingkan anak-anak yang hanya didongengi oleh ibunya.

Ketika mendongeng, para ayah menggunakan banyak kata-kata abstrak dan bahasa yang rumit. Demikian penjelasan Dr. Elisabeth Duursma yang menulis hasil risetnya di Sidney Morning Herald. Ketika membacakan buku pada anak, ayah mengaitkan ce­­rita di buku dengan pengalaman anak. “Misalnya  ketika dalam buku itu ada gambar tangga, ayah akan berkata, ‘ingat nggak, ayah pernah bawa tangga di bak mobil kita?’ Ibu tidak melakukan hal itu,” jelas Elisabeth. Para ayah yang belum pernah mendongeng atau membacakan buku untuk si kecil, ini saatnya memulai. Bebera­pa hal ini penting diperhatikan.

Usia anak. Bercerita untuk anak usia 0 sampai 24 bulan, gunakan alat peraga semacam boneka besar agar anak dapat melihatnya dengan­ jelas. Buatkan dialog dengan­ suara yang berbeda untuk setiap peran. 

Mengarang dongeng atau membaca buku, sama baik­nya. Hanya saja kalau Anda mengarang dong­eng sendiri, Anda harus mengingat betul nama-nama tokohnya, jalan ceritanya dan akhir ceritanya. Balita akan minta Anda meng­ulang terus cerita yang dia dengar, sampai ia merasa dapat menceritakan ulang. Nama tokoh yang tidak konsisten, jalan cerita dan akhir cerita yang berbeda akan membuat anak Anda kesal.

Pastikan tubuh Anda fit. Kalau Anda lelah, istirahatlah dulu agar Anda tidak gagal fokus pada dongeng. Bila tidak, Anda akan bercerita ngelantur, dan Anda akan tertidur saat dongeng belum berakhir.

Jangan bosan, bila selama seminggu penuh si kecil minta dibacakan cerita yang sama. Prinsip belajar adalah mengulang.   Ia akan  belajar kata dan kalimat berulang kali, sehingga ia paham penggunaan kata dalam kalimat.

 

 

Sumber : parenting.co.id

Artikel Lainnya

Seorang anak perlu memiliki mental berani agar ia bisa melakukan yang terbaik dalam hidupnya. Berani mencoba hal-hal baru. Berani mengambil risiko untuk mendapat hidup yang lebih baik ke depannya. ...

Cara mencegah Stunting pada Anak Cara mengatasi stunting adalah dengan memberi anak nutrisi yang memadai sejak dari dalam kandungan, setelah baru lahir, dan selama masa pertumbuhan. Pelajari c...

Mem-posting foto-foto anak di media sosial sepertinya sudah menjadi hal yang biasa. Berbagai momen seakan tak boleh terlewat untuk ‘dipamerkan’. Mulai dari anak bangun tidur, sedang makan,...

Orangtua mana yang tidak senang melihat balita-nya lahap saat makan. Namun, kegemaran anak yang satu ini jika tidak diatur dapat membawanya pada risiko berat badan berlebih atau obesitas. Nah, untuk m...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................